Peningkatan stasiun kerja dengan penggunaan kursi dan meja yang sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kenyamanan.
Posisi duduk yang ergonomis untuk mengurangi stres otot dan mata ketika bekerja dalam waktu yang lama.
Mengatur waktu penggunaan gadget dengan bijak untuk mengurangi paparan terus-menerus.
Mengistirahatkan mata dengan menerapkan metode 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar digital, lihat objek yang jauhnya sekitar 20 kaki selama 20 detik.
Dalam era yang didominasi oleh teknologi ini, penggunaan gadget meningkat dalam gaya hidup digital di seluruh kelompok generasi. Tren ini menunjukkan adanya peningkatan prevalensi CVS yang ditandai dengan gejala mata nyeri, kemerahan, kering, penglihatan kabur, serta sakit pada leher dan bahu. Munculnya CVS tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu, lingkungan, dan komputer seperti yang telah disebutkan di atas, tetapi juga dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran mengenai praktik kesehatan mata yang baik dalam pemakaian layar digital. Pendidikan melalui pemberian edukasi mengenai bahaya dan risiko CVS akibat penggunaan gadget dan layar digital lainnya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya masalah ini. Selain edukasi, adanya solusi teknologi seperti penyesuaian kecerahan otomatis dan filter cahaya biru pada gadget dapat meminimalisasi dampak buruk pada mata. Penerapan tindakan pencegahan yang dikombinasikan dengan solusi teknologi yang tersedia dapat menjadi solusi untuk menghadapi ancaman CVS di era modern ini. Dengan begitu, tercipta keseimbangan dalam perkembangan teknologi yang mendukung perlindungan pada kesehatan mata sehingga kesejahteraan dan produktivitas individu tetap optimal.
Referensi
Amalia, H. (2018) 'Computer vision syndrome', Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 1(2), pp. 117--118. doi:10.18051/jbiomedkes.2018.v1.117-118.
AOA (no date) Computer vision syndrome (Digital Eye Strain), American Optometric Association. Available at: https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/computer-vision-syndrome?sso=y. (Accessed: 10 December 2023).
Badan Pusat Statistik (2023) Statistik Telekomunikasi Indonesia 2022. Available at: https://www.bps.go.id/id/publication/2023/08/31/131385d0253c6aae7c7a59fa/statistik-telekomunikasi-indonesia-2022.html.
Erdinest, N. and Berkow, D. (2021) '[COMPUTER VISION SYNDROME].', Harefuah, 160(6), pp. 386--392. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/34160157.
Fadhilah, A. and Herbawani, C.K. (2022) 'Hubungan Durasi dan Perilaku dalam Penggunaan Laptop dengan Kejadian Computer Vision Syndrome: Systematic Review', Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 21(4), pp. 279--285. Available at: https://doi.org/10.14710/mkmi.21.4.279-285.