Mohon tunggu...
Aby
Aby Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

Penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merdeka tapi Bingung

17 Agustus 2024   23:30 Diperbarui: 17 Agustus 2024   23:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Direbut dengan Darah, Dijual dengan Utang

Istana megah berdiri kokoh,  

Tapi fondasinya dari hutang yang terbungkuk-bungkuk.  

Merdeka katanya, tapi bingung sendiri,  

Bingung mau ke mana, merdeka entah apa artinya.  

Dijajah tiga setengah abad,  

Merdeka  79 tahun, tapi pikiran masih terjajah.

Direbut dengan darah dan air mata,  

Istana baru dibangun di atas hutang yang menganga.

Negeri digadaikan, seratus sembilan puluh tahun lamanya,  

Ironi macam apa ini?  

Jika tak sanggup memimpin,  

Jika tak mampu mengurusi Nusantara seluas ini,  

Lepaskan saja, biarkan kami menentukan nasib sendiri.

Bukankah undang-undang sudah jelas?  

Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,  

Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,  

Tapi kini penjajah datang dalam bentuk lain,  

Berbaju rapi, tapi hatinya busuk mengeruk kekayaan.

Wahai kalian, para bangsat-bangsat tengik,  

Yang perutnya membuncit karena harta rakyat,  

Pintar berdiplomasi untuk kemerdekaan negeri lain,  

Tapi borok di dalam negeri sendiri dibiarkan membusuk.

Biarkan kami hidup di tanah kami sendiri,  

Mengatur nasib kami, membesarkan anak-anak kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun