Dalam bayang-bayang yang dalam, di mana keheningan menetap,
Jiwa yang dipeluk oleh mantra kesendirian.
Sebuah dunia yang tak terlihat, semangat ditarik,
Aku menemukan hiburan di senja hingga fajar.
Di dalam ruang pikiranku,
Sebuah simfoni pikiran, tak terdefinisikan.
Hati yang tertutup, salah paham,
Di bawah tabir melankolis, ia berdiri.
Malam, jubahku,bintang-bintang,panduanku,
Saat aku menggali lebih dalam, di bawah ombak.
Kanvas kesendirian, dilukis dengan hitam,
Di mana bisikan-bisikan cahaya bulan menumpuk dengan lembut.
Dalam pelukan kesendirian, aku menemukan pembebasanku,
Tempat perlindungan di mana jiwaku menemukan kedamaian.
Jauh dari keributan,kekacauan, dan kegaduhan,
Saya menemukan hiburan dalam keheningan yang
digunakannya.
Melalui kata-kata yang tak terucap, emosi tak ditampilkan,
Sebuah dunia di dalam, di mana aku tidak pernah sendirian.
Kegelapan, surga saya, malam,teman saya,
Sebuah perjalanan tertutup yang tidak akan pernah berakhir.
Di dalam keberadaankujiwa yang tenang,
Tenun permadani, sebuah cerita yang tak diceritakan.
Karena dalam bayang-bayang, aku benar-benar menemukan,
Tempat perlindungan di mana roh saya dapat bersantai.
Jadi biarkan dunia menari, dalam warnanya yang semarak,
Sementara aku menghargai momenku, begitu sedikit.
Karena dalam kegelapan, aku menjadi hidup,
Hati yang tertutup, siap untuk berkembang.
 Rangkul senja, peristirahatan sunyi,Kesendirian yang membuat saya lengkap.Karena dalam bayang-bayang, aku akan selamanya,
Jiwa yang gelap, tertutup, liar dan bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H