Di dalam keberadaankujiwa yang tenang,
Tenun permadani, sebuah cerita yang tak diceritakan.
Karena dalam bayang-bayang, aku benar-benar menemukan,
Tempat perlindungan di mana roh saya dapat bersantai.
Jadi biarkan dunia menari, dalam warnanya yang semarak,
Sementara aku menghargai momenku, begitu sedikit.
Karena dalam kegelapan, aku menjadi hidup,
Hati yang tertutup, siap untuk berkembang.
 Rangkul senja, peristirahatan sunyi,Kesendirian yang membuat saya lengkap.Karena dalam bayang-bayang, aku akan selamanya,
Jiwa yang gelap, tertutup, liar dan bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H