Ibarat perawanÂ
Harus terjaga tubuhnya dari kenajisan
Jangan sampai terjamah birahiÂ
Oleh nafsu dunia
Aliran darah di dadanya adalah cinta dan keberanian
 Bagi kami penindasan adalah musuh dan, pembunuh jahanam.
Disetiap lukaÂ
Dan disetiap tangis kaum papa
Gerakan ialah kepastian
Penandanya adalah kebersamaan
Pertaruhan dan harapanÂ
Adalah perawan yang mesti dijagaÂ
Bukan berarti tak mungkin
Walaupun harus terseok mata kaki
Kami bocah-bocah negeri ini
dalam sebuah pertaruhan
Kami tak punya cukup kata-kata
Hanya bualan puisi yang kami anggap selesai
Kami tak punya sesuatu apapun untuk dipertaruhkan
Hanya degup hatiÂ
Mendekatlah kemari
Dan kami akan memberitahumu
Kami bukalah pusat sarang dominasi .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H