Mohon tunggu...
Aby
Aby Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

Penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Mama

15 Maret 2022   20:26 Diperbarui: 15 Maret 2022   20:29 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaa....

Dulu sekali saat aku masih bocah 

Belum mengenal luasnya dunia dan surga yang sering mama ceritakan

Aku dengan polosnya  merasakan kalau aku seperti bocah yang hidup tanpa cinta dan kasih sayangmu 

Aku sering ketakutan bila harus berhadapan dengan ketegasanmu yang kuanggap sebagai penjara bagiku

Sebagai seorang bocah yang polos aku kadang ingin minggat dari rumah dan berharap dapat kembali dengan kondisi yang berbeda

Aku baru mengerti saat kehidupanku beranjak ke 21 tahun

Saat aku mendengar namaku dalam doa mama yang tulus kepada Tuhan 

Saat aku akan meninggalkanmu untuk beberapa waktu lamanya dan ada tetesan air mata yang hadir dari pelupuk matamu maa...

Saat-saat itulah aku berpikir sampai kapanpun aku takkan pernah siap bila tiba-tiba mama pergi meninggalkanku

Semuanya akan baik-baik saja bila aku berada didekatmu Maa..

Tak ada rasa takut ataupun cemas apalagi khawatir dengan hari esok

Raga dan batin ini telah mama persiapkan jauh-jauh sebelum aku benar-benar tahu kerasnya kehidupanku nantinya

Tubuh ini telah mama kebalkan dengan kekerasan agar aku benar-benar kuat di penjara kehidupan yang fana

Ada kekhawatiran dalam diri ini karena saat aku beranjak dewasa dunia ini telah penuh dengan kefanaan dan usiamu semakin menua dan aku aku belum menjadi apa yang mama harapkan dariku,membalaskan semua yang telah mama beri untukku.

Tuhan yang mama tunjukkan padaku telah aku kenal

Pahlawan tanpa tanda jasa  yang tidak pernah tercatat dalam buku sejarah 

Bidadari berselendang bianglala yang akan selalu hadir dalam hati ini 

Aku berharap hari-harimu menyenangkan dan kita akan bertemu disetiap kesempatan dan bercerita tentang kehidupan dan cintamu disegala waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun