Beranda medsos saya yang beberapa hari ini penuh dengan tebakan siapa para Penjabat Gubernur, kembali senyap. Terjawab sudah siapa saja para Penjabat yang menggantikan para Gubernur yang berakhir masa jabatannya sebelum 15 Mei 2022.
Kamis, 12 Mei 2022, Mendagri akhirnya melantik para Penjabat Gubernur di Jakarta.
Mendagri mengambil sumpah jabatan Al Muktabar sebagai Penjabat Gubernur Banten, Ridwan Djamaluddin sebagai Penjabat Gubernur Babel, Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulbar, Hamka Hendra Nur menjadi Penjabat Gubernur Gorontalo, dan Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat.
Publik sekarang bertanya apa yang akan dilakukan para Penjabat itu dalam masa kurang lebih dua tahun.
Masa waktu ini memang cukup lama bagi Kepala Daerah yang tidak dipilih dalam Pilkada, namun relatif pendek untuk memenuhi seluruh harapan dan keinginan masyarakat.
Ibarat bermain musik, para PJ. Gubernur memainkan Orkestra, tidak lagi sekedar bermain Band. Keduanya memang sama. Memainkan alat musik secara bersama-sama.
Bedanya Orkestra dipimpin oleh seorang konduktor yang mengarahkan pertunjukan dengan gerakan tangannya. Para pemain diatur sesuai dengan hierarki dalam orkestra mengikuti gerak tangan Kepala Sekolah yang bertanggung jawab untuk memimpin.
Jika Band hanya dimainkan tidak lebih dari 10 orang, sebuah orkestra dapat memiliki lebih dari seratus musisi yang bermain bersama.
PJ. Gubernur akan memainkan sebuah orkestrasi pemerintahan yang jauh lebih kompleks dari dunia mereka sebelumnya. Semua kepentingan berarah ketangannya. Mulai dari kebijakan eksekutif, kepentingan politik hingga aspirasi masyarakat.
Seperti orkestra, banyak cara dan sensasi untuk memuaskan stakeholder di daerah. PJ. Gubernur bisa mengikuti passion para komposer dunia yang menawarkan sensasi berbeda kepada penontonnya.