Mohon tunggu...
Aryanto Husain
Aryanto Husain Mohon Tunggu... Freelancer - photo of mine

Saya seorang penulis lepas yang senang menulis apa saja. Tulisan saya dari sudut pandang sistim dan ekonomi perilaku. Ini memungkinkan saya melihat hal secara komprehensif dan irasional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Memaksa" Produktivitas ASN, Mungkinkah?

20 Desember 2021   05:54 Diperbarui: 22 Desember 2021   16:45 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produktivitas ASN masih menjadi tantangan hingga saat ini, dan kedepan. ASN tidak produktif karena berbagai hal. Salah satunya adalah pekerjaan administrasi yang sifatnya berulang dan sering tidak membutuhkan kreativitas. 

Menteri PANRB sendiri mengeluh, saat ini masih ada sekitar 1,6 juta PNS yang duduk di posisi tenaga administrasi, dan kinerjanya dinilai tidak produktif.

Produktivitas ASN yang rendah tidak semata-mata disebabkan sifat dan jenis pekerjaan. Faktor individu ASN sendiri juga ikut mempengaruhi. Alasannya beragam, mulai dari disiplin hingga perilaku bekerja.

Cara mengatur waktu kerja, efektifitas dalam penyelesaian pekerjaan, fokus pada pekerjaan juga ikut mempengaruhi. Semakin rendah kapasitas dan kompetensi semakin tinggi tantangan bagi sang ASN untuk produktif.

Rendahnya produktivitas juga bisa disebabkan fasilitasi kerja yang kurang memadai. Kondisi ini cukup bervariasi. Mulai tidak adanya fasilitas komputer hingga kondisi ruangan kerja yang kurang nyaman. Meskipun aktif dan kreatif, ASN tidak akan cukup produktif dalam suasana seperti ini.

Benarkah ASN tidak bisa produktif?

ASN adalah mahluk homo sapiens, mahluk berakal dan bisa berpikir. Sebagai makhluk yang berpikir, tentu tidak sulit bagi mereka, khususnya yang memiliki growth mindset, untuk berubah dan menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapinya. 

ASN seperti ini akan selalu berusaha untuk belajar dalam rangka meningkatkan kapasitasnya. Bagaimana dengan ASN yang cara berpikirnya tertutup (fixed mindset)? Belum tentu menjadi sebuah masalah.

Dalam perspektif ekonomi perilaku, homo sapiens digambarkan sebagai individu yang irasional. Ketidakrasionalan ini memungkinkan ASN dengan fixed mindset akan tetap bisa berubah jika ada faktor eksternal yang "dipaksakan" terhadap dirinya. 

"Pemaksaan" ini pada gilirannya akan merubahnya menjadi lebih produktif.

Disrupsi adalah salah satu ilustrasi yang menggambarkan external shock yang mendorong individu manusia berubah. Mereka "dipaksa" menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

Disrupsi teknologi yang mendorong digitalisasi berbagai pekerjaan dengan cepat dapat diadopsi. Alasannya karena tidak ada pilihan, mereka harus bisa menggunakannya atau digantikan oleh mereka yang mau belajar menggunakannya.

Contohnya cukup banyak. Di bidang perencanan dan keuangan, misalnya, adaptasi terhadap teknologi IT bisa dengan cepat dilakukan para pegawai yang menangani bidang ini. 

Penugasan yang diikuti berbagai pelatihan memungkinkan penguasaan sistem dengan baik, dan itu tidak membutuhkan kualifikasi pendidikan yang tinggi. 

Saat Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) diluncurkan, para pegawai yang menangani perencanaan dan keuangan dengan cepat belajar menguasainya.

Sistem aplikasi berbasis teknologi IT di bidang kepegawaian juga bukan hal yang sulit bagi para ASN. Contohnya adalah saat Provinsi Gorontalo meluncurkan penggunaan SIRANSIJA dalam sistem kepegawaian daerah. 

Sistem yang mendapat apresiasi dari Badan Kepegawaian Negara ini dengan segera "dikuasai" cara penggunaanya. Tidak ada pilihan, ASN Pemprov Gorontalo harus menggunakannya.

Pandemi COVID-19 adalah bentuk external shock lain yang mendorong adaptasi cepat para ASN. Selama working from home berbagai pekerjaan dikerjakan jauh dari kantor. Mulai dari absensi, hingga rapat dilakukan secara remote dengan dukungan IT. Terbukti, selama Pandemi kinerja ASN tetap produktif.

Dalam sambutannya saat SAKIP RB Award 2020, Menpanrb mengatakan produktivitas ASN semakin bagus dan tetap terjaga dengan baik selama pandemi COVID-19.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Jelas, menjadi ASN Produktif bukan hal mudah, namun juga bukan hal yang tidak bisa dilakukan. Kuncinya adalah kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang menuntut mereka mengembangkan kapasitasnya.

Disrupsi teknologi dan pandemic Covid-19 "memaksa" mempercepat proses ini dan menjadikan ASN semakin berkinerja dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun