Robot AI Siap Geser Posisi PNS, Jokowi Sudah Ancang-ancang! Judul artikel pada salah satu online news ini cukup mencengangkan. Tak tanggung-tanggung, Presiden sendiri menginginkan birokrasi harus melibatkan teknologi di dalamnya. Pada posisi tertentu robot kecerdasan buatan atau artificial intelligence bahkan bisa menggantikan peran ASN. Â
Dunia birokrasi memang tidak luput dari sergapan disrupsi teknologi. Seperti COVID-19, disrupsi teknologi dianggap sebagai salah satu pandemic yang mendorong perubahan di lingkungan bekerja ASN.
Seolah bersamaan datangnya. Saat COVID-19 datang merongrong, mendorong ASN work from home, teknologi datang menawarkan berbagai kemajuan. Mulai dari hadirnya berbagai sistim informasi yang kian masif dan beraneka ragam hingga sekedar aplikasi yang mendukung virtual meeting.
Maka menggeser peran ASN dengan artificial intelligence bukan hal mustahil di masa datang. ASN yang bekerja pada jabatan yang sifatnya administrasi atau yang memiliki sifat berulang harus meningkatkan kompetensi; mengembangkan skill dan knowledge-nya
Bersyukur, disrupsi teknologi tidak sekedar "mengancam" posisi ASN, tapi juga menawarkan cara meningkatkan kompetensi dengan mudah dan murah. Selama ini, kompetensi ASN diasah dalam berbagai program kediklatan.
Dengan dukungan teknologi, muncul tren baru dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yakni membangun ASN Corporate University (ASN Corpu).
ASN Corpu adalah sarana pendidikan dan pembelajaran yang strategis dalam membantu organisasi mencapai tujuannya melalui peningkatan kompetensi dan kapabilitas insan organisasi (pengetahuan, skill, attitude) secara terus menerus.
ASN Corpu mendorong transformasi diklat konvensional menjadi diklat berbasis human capital management. Lembaga kediklatan dan pengembangan manusia otomatis harus ikut bertransformasi menyesuaikan. Â
Secara umum, sistim pengembangan SDM menggunakan metode 70/20/10, yakni 70% experiential learning, 20% social learning, dan 10% formal learning. Corporate University idealnya melengkapi sistim 20/10; dan terus dikembangkan seiring dengan digitalisasi sistim pembelajaran.
Dalam ASN Corpu seluruh instansi pemerintah berfungsi sebagai lembaga pembelajaran. Caranya dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai sistem pelatihan yang progresif edukatif, seperti klasikal, non klasikal, e-learning, coaching, mentoring dan on the job training serta pertukaran pegawai.
Elemen vital dari ASN Corpu adalah pelibatan dan dukungan pimpinan lembaga sebagai leader atau board of directors (learning strategic governance). Didukung selanjutnya oleh desain pembelajaran yang tepat, dengan orang yang tepat, serta waktu yang tepat perlu menjadi focus perhatian (learning focus); yang tentu saja harus disesuaikan dengan prioritas organisasi.
ASN Corpu bukan sekedar transformasi program kediklatan, tapi mendorong lahirnya habit Learning yang terbentuk dan didukung oleh semua pihak secara bersama-sama dalam rangka pemenuhan  kebutuhan  organisasi. Seperti kata orang bijak 'learning is a journey, not destination.
Kuncinya adalah merubah cara pandang (paradigma) dan pola pikir (mindset) tentang pembelajaran (learning) dengan menyesuaikan kondisi yang sedang berubah. Seperti kata Ali bin Abi Thalib, "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup tidak di zamanmu."
Siapkah kita bersama-sama mendorong ASN Corpu melengkapi pola kediklatan lama yang lebih dahulu  ada?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H