Mohon tunggu...
Aryanto Wijaya
Aryanto Wijaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bekerja sebagai Editor | Jatuh cinta pada Yogyakarta Ikuti perjalanan saya selengkapnya di Jalancerita.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Satu Hari di Temanggung

17 Februari 2013   21:58 Diperbarui: 4 April 2017   17:43 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

13611118491738740873
13611118491738740873

Sumber: Loket Masuk Wisata Umbul Jumprit

1361111936812403774
1361111936812403774

Sumber: mata air

Jumprit sebenarnya adalah tempat yang disakralkan oleh umat Buddha, dan air dari tempat ini pun dipercaya membawa berkat. Selain airnya yang jernih dan segar, mata air jumprit pun tidak pernah mengering sekalipun musim kemarau, dan air inilah yang nantinya mengisi aliran sungai Progo.

Puas menikmati dinginnya air di Jumprit, penjelajahan dilanjutkan dengan kuliner. Bakso Lombok Ijo menjadi pilihan. Karena perut sudah keroncongan, maka motor pun dipacu dengan sedikit cepat.

13611122501453583010
13611122501453583010

Sumber: Bakso Lombok Ijo, 7000 semangkuk

Mata melotot, dan satu porsi bakso plus es jeruk pun dipesan. Aku memesan bakso tanpa lombok (cabe/cengek), tetapi temanku dengan perkasa meminta baksonya ditambah 15 lombok, sampai-sampai ia mandi keringat seraya menyantap bakso.

Tidak ada bihun atau mie dalam satu mangkok bakso ini, tetapi ada lontong (kupat) yang ditemani dengan tahu serta kerenyahan kerupuk.

Karena bakso dirasa kurang mampu memenuhi perut, maka kuliner sesi dua pun dilanjutkan. Kali ini tujuannya adalah nasi jagung yang dijual di pinggiran jalan.

1361112552492762882
1361112552492762882

Sumber: Nasi Jagung

satu porsi nasi jagung dipatok harga Rp 4.000,-. Bagi yang baru pertama kali mencoba, nasi jagung terbuat dari tepung jagung dan rasanya hambar. tetapi , jangan takut untuk mencoba karena nasi jagung yang satu ini disantap bersama dengan urap sayur dan ikan asin yang membuat rasanya cukup unik di lidah.

Akhirnya, perut pun terisi dengan maksimal dan sesi perjalanan terakhir adalah menyusuri kota sembari menikmati suasana senja. Jalanan yang bersih dan tertata, nyaris tidak terlihat sampah berserakan, apalagi kemacetan membuat kota ini serasa begitu damainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun