Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terpesona Keelokan Danau Toba

23 Agustus 2015   10:03 Diperbarui: 23 Agustus 2015   10:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rumah adat batak dan Patung Sigale-gale (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Kampung adat batak (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Makam Raja Sidabutar (Dok. Yani)"]

[/caption]

*****

[caption caption="Danau Toba di pagi hari (dok. Yani)"]

[/caption]

Pagi itu langit berselimut mendung. Bukit-bukit di sekeliling danau tertutup kabut. Dinginnya udara pegunungan terasa segar di kulit. Sekitar jam 8 pagi, kami meninggalkan Kota Parapat menuju Air Terjun Sipiso-piso di Desa Tongging. Kali ini jalur yang dilalui melewati Simarjarunjung. Jalannya berkelok naik turun bukit seperti jalur Puncak tapi sangat lengang dan bebas hambatan. Terkadang bisa kita temui bekas potongan pohon yang tumbang, jadi harus berhati-hati. Di sini kita bisa menikmati keindahan Danau Toba yang luar biasa sepanjang perjalanan, tepatnya di sisi kiri jalan. Sedangkan di kanan jalan adalah perbukitan dengan hutannya yang masih asri. Di seberang danau, Gunung Sibayak terlihat dari kejauhan, seakan bergeser posisi mengikuti perjalanan kami. Ada sebuah bukit, mirip sekali bentuknya seperti punuk unta menjorok ke danau.

[caption caption="Jalur Simarjarunjung yang lengang dan sepi Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Pemandangan Danau Toba di sisi kiri jalan (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Panorama yang luar biasa (Dok. Yani)"]

[/caption]

 

Setelah 3 jam dimanjakan dengan pemandangan Danau Toba, perbukitan dan perkebunan, sampailah di kawasan Air Terjun Sipiso-piso. Air terjun dengan ketinggian sekitar 120 meter ini merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Dari kejauhan, alirannya bisa kita lihat keluar dari tebing karst di dalam tanah, mengalir menuju Danau Toba yang terletak tak jauh dari air terjun. Sisi danau yang terlihat dari atas ini merupakan sisi utara, sepertinya di sanalah Desa Tongging berada. Landscape di sini membuat sungguh membuat kita berdecak kagum. Panorama yang luar biasa bisa kita saksikan dalam satu sapuan pandangan mata. Sayangnya warung tenda yang didirikan di beberapa titik terasa agak mengganggu pemandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun