Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Bukittinggi, Menikmati Panorama dan Kesejukan Pegunungan

27 April 2015   05:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah-rumah adat khas Minangkabau juga lazim dijumpai di sini. Banyak bangunan yang bentuknya masih tradisional, seperti sebuah surau dengan banyak jendela di dindingnya. Di depannya terdapat sebuah kolam yang merupakan ciri khas rumah-rumah di daerah ini. Pantaslah banyak turis asing yang betah tinggal di sini. Sejuk dan asri.

[caption id="attachment_380319" align="alignnone" width="583" caption="Pagi yang cerah (Dok. Yani)"]

14300851982061241259
14300851982061241259
[/caption]

[caption id="attachment_380320" align="alignnone" width="576" caption="Siluet rumah adat (Dok. Yani)"]

14300854821742715843
14300854821742715843
[/caption]

[caption id="attachment_380321" align="alignnone" width="576" caption="Bukit barisan (Dok. Yani)"]

1430085547580119506
1430085547580119506
[/caption]

[caption id="attachment_380322" align="alignnone" width="576" caption="Pemandangan Gunung Marapi (Dok. Yani)"]

1430085607884406601
1430085607884406601
[/caption]

[caption id="attachment_380323" align="alignnone" width="576" caption="Mendorong trolly di jalanan yang lengang (Dok. Yani)"]

1430085666172054021
1430085666172054021
[/caption]

[caption id="attachment_380324" align="alignnone" width="576" caption="Seorang bapak tua dengan sapinya (Dok. Yani)"]

14300857371374064561
14300857371374064561
[/caption]

[caption id="attachment_380329" align="alignnone" width="384" caption="Surau tua (Dok. Yani)"]

1430086131373464296
1430086131373464296
[/caption]

[caption id="attachment_380333" align="alignnone" width="576" caption="Rumah adat minangkabau (Dok. Yani)"]

1430087001204329455
1430087001204329455
[/caption]

Dua malam saya bermalam di kota ini. Di pagi berikutnya saya berjalan-jalan lagi di sekitar rumah dengan arah yang berbeda. Tapi cuaca tidak secerah hari sebelumnya. Matahari tertutup mega. Kabut menyelimuti gunung dan persawahan. Mesjid Jami Koto Marapak berdiri anggun di tengah mendung. Sayup-sayup terdengar suara anak-anak berlarian keluar dari mesjid. Jalanan masih sepi, sesekali pengendara motor dan sepeda melintas, sambil memperhatikanku yang sedang memotret. Seekor sapi tengah merumput di tengah hamparan padi yang menguning. Ditemani burung-burung cangak putih, yang bertengger dan berterbangan di sekitarnya. Sungguh harmoni alam pedesaan yang indah dan menentramkan. Rancak bana!!

[caption id="attachment_380328" align="alignnone" width="576" caption="Pagi yang berkabut (Dok. Yani)"]

1430086071169239889
1430086071169239889
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun