Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[WPC-2] Bocah-bocah Berwajah Sendu di Stasiun (Hitam Putih Nasibmu, Dik!)

2 Mei 2012   23:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:49 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu minggu di stasiun Bogor Cahaya mentari meredup menanti rintik hujan Suasana lengang mengiringi siang Semua tenggelam dalam kesibukan masing-masing

Ada wajah yang sendu menatap Sinar mata keruh tanpa harapan Dari peron ke peron di antara rel kereta api Di sisi stasiun yang lapang

[caption id="attachment_179041" align="alignnone" width="300" caption="Mata menerawang sendu"][/caption]

Ada Rizal yang menengadahkan tangan Ada Lusi dengan baju lusuh dan tas mungilnya Ada Wulan si pengamen cilik dengan bekas bungkus permen di tangannya

Orang-orang hanya merasa kasihan atau memberi ala kadarnya Atau sekedar mengabadikan dengan kamera Siapa yang akan peduli???

Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun… Bergelut dengan kerasnya hidup Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun…ilustrasi pilu tentang hidup dan kemiskinan Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun…masa depan bangsa yang terabaikan Hitam putih nasibmu dik! Adakah yang masih peduli?!!

1336046508805941762
1336046508805941762
Suasana lengang di stasiun

13360465681704941405
13360465681704941405
Wulan di sisi stasiun

1336046705657502264
1336046705657502264
Lusi, menjauh ketika difoto

1336046844185734848
1336046844185734848
Rizal, si depan sebuah toko di Stasiun Bogor

1336047576698183893
1336047576698183893
Wulan hanya menunduk ketika diajak ngobrol

Bogor, 3 Mei 2012

Jangan lupa mampir ke tulisan kampretos lainnya di WPC 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun