Suatu minggu di stasiun Bogor Cahaya mentari meredup menanti rintik hujan Suasana lengang mengiringi siang Semua tenggelam dalam kesibukan masing-masing
Ada wajah yang sendu menatap Sinar mata keruh tanpa harapan Dari peron ke peron di antara rel kereta api Di sisi stasiun yang lapang
[caption id="attachment_179041" align="alignnone" width="300" caption="Mata menerawang sendu"][/caption]
Ada Rizal yang menengadahkan tangan Ada Lusi dengan baju lusuh dan tas mungilnya Ada Wulan si pengamen cilik dengan bekas bungkus permen di tangannya
Orang-orang hanya merasa kasihan atau memberi ala kadarnya Atau sekedar mengabadikan dengan kamera Siapa yang akan peduli???
Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun… Bergelut dengan kerasnya hidup Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun…ilustrasi pilu tentang hidup dan kemiskinan Bocah-bocah berwajah sendu di stasiun…masa depan bangsa yang terabaikan Hitam putih nasibmu dik! Adakah yang masih peduli?!!
Bogor, 3 Mei 2012
Jangan lupa mampir ke tulisan kampretos lainnya di WPC 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H