Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Galeri fotoku] Mau yang Bernuansa Horor dan Dingin? Menginaplah di Kebun Raya Cibodas!

27 Maret 2011   05:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:24 8870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


[caption id="attachment_97107" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama penjaga penginapan (Dokumen pribadi)"]

1301203356881157839
1301203356881157839
[/caption]

“Gak usah takut neng, itu biasanya yang bisa lihat yang punya indra keenam. Saya memang pernah ketemu sama yang rambutnya panjang, biasa disebut ‘nyai’. Adanya di kamar depan lantai dua di guest house baru. Ada juga menner Belanda. Tapi kalau di guest house lama gak ada, tapi biasanya di kamar yang dekat kamar mandi itu memang serem” Begitu penuturan penjaga wisma. Wah untung dengernya setelah siang hari dan menjelang pulang hehehe.

Kami melihat rombongan anak-anak SMA mulai berdatangan di guest house. Sambil memperhatikan mereka, kami menghabiskan kotak yang berisi makan siang. Anak-anak itu berbaris di halaman depan. Tiba-tiba langit berubah menjadi mendung, lama-kelamaan gelap sekali. Akhirnya hujanpun turun dengan derasnya, kami kedinginan di teras. Suasana di KRB menjadi berkabut, jarak pandangpun hanya beberapa meter saja. Suasananya terlihat mengerikan seperti di foto. Tetapi anak-anak sekolah itu tetap melanjutkan acara di lapangan.

1301203655842728501
1301203655842728501
1301203828672934988
1301203828672934988

13012040102084761645
13012040102084761645
13012042191370484707
13012042191370484707

Wah cuaca di KRB benar-benar cepat sekali berubah, padahal tadi pagi lumayan cerah, tiba-tiba siangnya hujan. Setelah menunggu sampai menjelang ashar, mobil jemputan kamipun tiba. Sebenarnya masih pingin muter-muter lagi melihat taman-taman yang indah tapi selalu salah milih jalannya, jadi malah muter di situ-situ terus. Akhirnya kami putuskan saja untuk langsung pulang.

Nah sekarang udah kebayang kan bagaimana suasana menginap di KRC. Sebaiknya menginap di sana rame-rame biar suasananya tidak terasa menyeramkan. Tapi buat yang mau uji nyali ya gak apa-apa nginep di sana sendirian, dijamin deh bakal gak bisa tidur hahahaha. Yang jelas di sana pemandangannya indah sekali, semoga foto-foto saya yang hanya memakai kamera poket bisa mewakili meskipun hanya di sekitar guest house saja. Tidak lupa untuk bernarsis ria juga tentunya ;-)

13012046231052761969
13012046231052761969
13012048831705752163
13012048831705752163

Ayo cobain berwisata ke sana, pasti gak akan nyesel deh!!!

Selamat berakhir pekan

Bogor, 27 Maret 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun