Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Trip Sehari] Menjajal Kereta Bogor-Cianjur, Menuju Curug Cikondang dan Gunung Padang

18 Mei 2014   19:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 4278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan bukit-bukit yang mengelilingi Gunung Padang tampak jelas tatkala kita sudah sampai di tangga atas. Di atas bukit, terlihat batu-batu dalam jumlah besar membentuk punden berundak. Sekilas susunannya seperti berserakan/berantakan, mungkin karena dahulunya tertimbun tanah dan setelah diketemukan belum disusun lagi secara sempurna. Batu-batunya khas dan umumnya berbentuk memanjang. Gak kebayang dahulu kala bagaimana orang-orang bisa mengangkut dan menyusun batu sebanyak ini. Mungkin juga karena fungsinya untuk tempat pemujaan makanya ditempatkan jauh di atas bukit sehingga bisa lebih khusyuk dalam beribadah. Bagi yang tertarik dari sisi sejarahnya memang lebih baik menyewa guide, supaya dia bisa menjelaskan dengan lebih rinci tentang Gunung Padang.

[caption id="attachment_324275" align="aligncenter" width="614" caption="Pemandangan di atas Gunung Padang (Dok. Yani)"]

1400388851530034608
1400388851530034608
[/caption]

[caption id="attachment_324276" align="aligncenter" width="602" caption="Batu-batu yang menyusun punden berundak (Dok. Yani)"]

14003889112113241730
14003889112113241730
[/caption]

Di langit, nampak mendung tebal menggelayut. Setelah sejenak duduk-duduk untuk melepas lelah dan berfoto-foto, kami kembali turun ke bawah melalui jalan yang landai. Tak berapa lama hujanpun turun, makin lama semakin deras. Kami beristirahat sejenak untuk sholat di mushola sembari menunggu menunggu hujan reda. Alhamdulillah, akhirnya perjalanan ke dua tempat tersebut bisa dijangkau dalam waktu sehari.

[caption id="attachment_324281" align="aligncenter" width="622" caption="Kami berenam di Gunung Padang (Dok. Ramdiyah Luki)"]

14003892122065647023
14003892122065647023
[/caption]

Di pintu masuk, tukang ojek masih menunggu kami. Dengan sedikit protes, mereka kembali minta tambahan ongkos karena terlalu lama menunggu. Tapi kami tolak dengan alasan sesuai perjanjian awal. Akhirnya mereka mengalah dan tetap mengantarkan kami sampai bertemu angkot.

Kabut tipis sore hari menghias landscape bukit-bukit, samar terlihat siluet pepohonan di kanan kiri jalan. Hujan rintik-rintik mengiringi laju sepeda motor. Udara dingin dan sejuk khas pegunungan mengantarkan kami kembali pulang.

Bogor, 18 Mei 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun