Pemandangan bukit-bukit yang mengelilingi Gunung Padang tampak jelas tatkala kita sudah sampai di tangga atas. Di atas bukit, terlihat batu-batu dalam jumlah besar membentuk punden berundak. Sekilas susunannya seperti berserakan/berantakan, mungkin karena dahulunya tertimbun tanah dan setelah diketemukan belum disusun lagi secara sempurna. Batu-batunya khas dan umumnya berbentuk memanjang. Gak kebayang dahulu kala bagaimana orang-orang bisa mengangkut dan menyusun batu sebanyak ini. Mungkin juga karena fungsinya untuk tempat pemujaan makanya ditempatkan jauh di atas bukit sehingga bisa lebih khusyuk dalam beribadah. Bagi yang tertarik dari sisi sejarahnya memang lebih baik menyewa guide, supaya dia bisa menjelaskan dengan lebih rinci tentang Gunung Padang.
[caption id="attachment_324275" align="aligncenter" width="614" caption="Pemandangan di atas Gunung Padang (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_324276" align="aligncenter" width="602" caption="Batu-batu yang menyusun punden berundak (Dok. Yani)"]
Di langit, nampak mendung tebal menggelayut. Setelah sejenak duduk-duduk untuk melepas lelah dan berfoto-foto, kami kembali turun ke bawah melalui jalan yang landai. Tak berapa lama hujanpun turun, makin lama semakin deras. Kami beristirahat sejenak untuk sholat di mushola sembari menunggu menunggu hujan reda. Alhamdulillah, akhirnya perjalanan ke dua tempat tersebut bisa dijangkau dalam waktu sehari.
[caption id="attachment_324281" align="aligncenter" width="622" caption="Kami berenam di Gunung Padang (Dok. Ramdiyah Luki)"]
Di pintu masuk, tukang ojek masih menunggu kami. Dengan sedikit protes, mereka kembali minta tambahan ongkos karena terlalu lama menunggu. Tapi kami tolak dengan alasan sesuai perjanjian awal. Akhirnya mereka mengalah dan tetap mengantarkan kami sampai bertemu angkot.
Kabut tipis sore hari menghias landscape bukit-bukit, samar terlihat siluet pepohonan di kanan kiri jalan. Hujan rintik-rintik mengiringi laju sepeda motor. Udara dingin dan sejuk khas pegunungan mengantarkan kami kembali pulang.
Bogor, 18 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H