[caption id="attachment_343020" align="alignnone" width="602" caption="Jembatan Batanghari II (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_343021" align="alignnone" width="400" caption="Peringatan bahaya (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_343022" align="alignnone" width="614" caption="Bendera partai yang tenggelam (Dok. Yani)"]
Sebelum mencapai bawah jembatan, perahu berbelok kiri. Perjalanan kembali diteruskan  menyusuri sungai di sisi yang satunya. Saat itu air Batanghari tengah pasang, terbukti banyak tanaman di pinggirnya yang terendam air. Bahkan terlihat bendera sebuah partai pun ikut tenggelam.
[caption id="attachment_343023" align="alignnone" width="602" caption="Rumah terapung di DAS Batanghari (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_343025" align="alignnone" width="609" caption="Air sungai sedang pasang (Dok. Yani)"]
Di sepanjang sisi sungai yang ini, pemandangan tak lepas dari rumah terapung. Suasana ini mengingatkanku saat masih tinggal di Kalimantan Selatan. Berbagai aktivitas warga bisa kita saksikan di sini. Ada yang sedang mencuci pakaian, menjemur, bermain air, mandi ataupun berenang, bahkan membuang sampah. Air sungai ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh warga sekitar. Padahal dari warna airnya saja terlihat coklat keruh, banyak sampah pula. Tak terbayangkan bagaimana kualitas air dan sanitasi lingkungannya jika semua hal dilakukan di sungai ini. Tapi mungkin pula mereka sendiri tidak pernah memikirkan dan peduli akan hal ini.
[caption id="attachment_343026" align="alignnone" width="602" caption="Kapal berukuran cukup besar (Dok.Yani)"]
[caption id="attachment_343027" align="alignnone" width="602" caption="Kapal milik Pertamina (Dok.Yani)"]
[caption id="attachment_343028" align="alignnone" width="602" caption="Kapal milik Ditjen Bea dan Cukai (Dok. Yani)"]
[caption id="attachment_343029" align="alignnone" width="602" caption="Sebuah Kios Minyak (Dok. Yani)"]