8 POKOK KEBAHAGIAAN KONSTAN
Pokok Kedua
BADAN, PIKIRAN, PERASAAN, JIWA, DAN RUH
Bagian ini ceritanya adalah tentang "4 sehat dan 5 sempurna", disini saya mulai dengan melanjutkan pembagian manusia di Pokok Pertama menjadi empat bagian penyusunnya dengan yang kelima sebagai kesempurnaannya.
Kita akan menganalogikan dengan nama, ada lima hal yang menyusun diri kita, yang empat dari lima itu bernama sementara yang kelima tidak. Yang empat itu "kena nama‟, yaitu nama yang diberikan oleh orang tua kita.
Contohnya, Papah dan Mamah saya memberi nama Aryandi Yogaswara, maka nama itu menetap di tubuh saya, inilah tubuh Aryandi Yogaswara, rambutnya begini mukanya begini, telinganya begini, badannya begini, perutnya begini, dan seterusnya nama pemberian orang tua menempel di tubuh saya ini, kemudian nama ini nempel dimana lagi?
Adalah menempel di pikiran saya, inilah pikiran seorang Aryandi Yogaswara, beginilah saya berpikir, ini pikiran saya, saya tahu, orang lain tahu, dan yang kenal saya tahu bagaimana pola pemikiran saya.
Kemudian, nama ini menempel di perasaan kita, perasaan adalah turunan dari pikiran, yang dari situ muncul karakter kita, kepribadian kita, dan semua tentang kita yang selama ini yang dikenal baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
Kemudian nempel kemana lagi? adalah menempel ke jiwa, jiwa ini adalah kata yang ada di lagu Indonesia Raya “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”, tapi jiwa yang kita maksud ini apa? Jiwa yang dimaksud di sini tidak lain adalah esensi diri kita yang menghidupi badan.
Dalam tataran spiritual, yang menggerakan tubuh adalah jiwa. Yang melihat, mendengar, menyentuh, berbicara, berpikir, dan menjadikan semua bagian tubuh berfungsi adalah jiwa. Badan adalah alat bagi jiwa untuk berada di alam dunia.
Barulah setelah yang ke empat, kita akan bisa sampai kepada yang kelima. Kelima adalah kesempurnaannya, kita sebut ini adalah Ruh. Ruh ini sifatnya sudah bukan lagi tentang diri kita lagi saja, namun kesatuan dari semua jiwa. Ruh adalah esensi yang sama yang ada di setiap jiwa manusia maupun alam.