Buah delima telah beribu tahun digunakan sebagai makanan.
Biji delima pernah ditemukan pada situs arkeologi zaman Perunggu Tengah di daerah Yerikho dan Nimrud.
Bangsa Sumeria telah menanam pohon Delima di bawah pohon Kurma pada sekitar 3000 SM.
Hal ini seolah mengisyaratkan bahwa kemunculan Pancasila sebagai simbol kedamaian dan kebangkitan Nusantara didahului dengan tumbuhnya pohon Kurma yaitu masuknya Islam ke tanah Nusantara 500 tahun yang lalu sehingga saat ini menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Delima sangat sering disebut dalam Perjanjian Lama. Di dalam al Quran surat Al Rahman ayat 68, buah delima (rumman) disebut sebagai buah lain selain kurma yang tumbuh di surga.
QS Ar Rahman ayat 68-69
"Di dalam keduanya ada buah-buahan, kurma dan delima.
Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?"
QS Al Anam ayat 99
"Dan Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit. Lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, dari tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau bulir yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, kebun anggur, Â zaitun, dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.