Mohon tunggu...
Aryandi Yogaswara
Aryandi Yogaswara Mohon Tunggu... -

Penulis, Penyair, Penjual Buku dan Madu Liar Asli. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Ekonomi Pancasila

20 Maret 2017   01:47 Diperbarui: 20 Maret 2017   18:00 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui seleksi oleh ketua RT dan RW yang berjalan dengan baik, dan setiap peminjam mendapat dukungan usaha, disertai rasa tanggung jawab karena meminjam dari uang Lumbung bersama atau dari warga sendiri, maka uang Lumbung tidak akan berkurang, bahkan bertambah dengan adanya kesepakatan kesadaran zakat 10% dari penghasilan.

Jadi, uang sebesar Rp 85,7 juta per Lumbung per tahun dibagi Rp 24 juta bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan bagi 3-4 KK per 120 KK atau sekitar 3% per tahun.

Yang berarti apabila jumlah penduduk miskin di Indonesia sekitar 11,5% yaitu sekitar 28 juta jiwa atau 8 juta KK, maka pengentasan kemisikinan bisa dilakukan dalam waktu relatif cepat secara eksponensial.

Karena tahun depan akan masuk uang dari negara ke lumbung dua kali dari tahun pertama, yaitu Rp 100 Trilyun, dan di tahun ketiga Rp 150 Trilyun, serta di tahun keempat Rp 200 Trilyun, apabila setiap tahunnya penanaman saham konstan memberikan keuntungan 10%.

Paling lambat hanya dalam 4 tahun saja, dari perhitungan 11,5% dibagi 3%, pengentasan kemiskinan sudah bisa dilakukan dan ekonomi Indonesia akan menjadi kuat sekali karena pembangunan dilakukan dari tatar akar rumput sektor riil.

Kembali kepada nilai Subsidi pemerintah yang Rp 500 trilyun, apabila nilai subsidi langsung dikurangi, maka harga BBM, BBG, dan Listrik akan naik.

Ini berarti rakyat yang berada di atas garis kemiskinan, yaitu yang 88,5% berkorban untuk mengalirkan subsidi ini kepada rakyat yang benar-benar tidak mampu agar mereka bisa berdikari.

Harga bensin yang disubsidi akan meningkat, dari semula berada di kisaran Rp 6000 menjadi sekitar Rp 8000. Hal ini berakibat tahun pertama akan berat dalam perekonomian negara.

Sehingga gagasan uang subsidi untuk pembelian saham hanya bisa dilakukan apabila konsep lumbung koperasi di artikel sebelumnya sudah dilakukan agar bisa memberikan rakyat ketahanan ekonomi untuk menahan kemungkinan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.

Akhirnya, usaha yang dilakukan tidak cukup hanya dengan pemerintah membeli saham, namun wajib adanya gotong royong rakyat seluruh bangsa Indonesia melalui lumbung warga untuk memungkinkan penguatan dan ketahanan ekonomi bisa dilakukan.

Dalam 4 tahun, karena ekonomi riil menjadi sangat hidup dengan sistem lumbung koperasi, dipastikan kestabilan ekonomi akan terjaga dan pertumbuhan ekonomi terjadi luar biasa. Akibatnya bagi seluruh rakyat, membeli BBM, BBG, dan Listrik tanpa subsidi pun akan terasa ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun