"Nih, catat nomor saya. Kirim nomor rekening ya!"
Tiga jam kemudian datang selarik pesan, dan sayapun bayar itu hutang untuk sesuatu yang sebetulnya gak dibutuhkan.
Begitulah seni melayani klien dari Rizky si tukang ikan. Percaya penuh dengan feeling tanpa lihat apa yang dilihatnya apalagi saya terhitung warga baru dilingkungan sekitar.
Kalaupun gagal dan pelanggan tak dikenal macam saya gagal bayar, mungkin dia cuma pasrahkan kepada Tuhan. Karena feeling itu memang datangnya dari Tuhan.
Kadang saya juga alami. Klien besar dengan sederet tampilan yang mentereng melayani invoice ogah2an dan seret bayar berbulan bulan, sedang klien ala bambungan justru gak sampai seminggu sudah kirim bukti transferan.
Semua itu sesuai dengan feeling saya. Makanya:
"Don't judge sibleguk by its KOPER"
Serat Hayat - 040323
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H