Di Brexit mereka lupa bahwa disana timbunan kolestrol sudah menunggu dan kelambatan laju alir kendaraan perlahan dan bahkan begitu cepat terkunci pada satu titik. Ketika terkunci, teriakan kebingungan menjadi-jadi. Panggilan emergency pun tak bisa menolong lagi.
Penyakit Mudik Koroner saban tahun akan terus berpindah, seiring bertambahnya panjang jalan Tol hingga titik terjauh di ujung pulau Jawa. Patut diduga, Mudik Koroner akan terjadi di Pemalang pada tahun depan karena sesuai janji menteri PUPR, akses ke Pemalang akan diselesaikan tahun depan.
Menarik ucapan yang disampaikan Menhub menaggapi kemacetan ini. “LEBIH BAIK MACET KENDARAANNYA DARIPADA MACET PROYEKNYA”. Ya, jalan Tol mau tak mau memang kebutuhan yang harus kita miliki dan salah satu solusi membantu alur distribusi kendaraan maupun logistik pulau Jawa.
Ada baiknya semua jangan Amnesia sejarah, Jika tahun ini terasa perjalanan mudik jauh lebih berat, cobalah tahun-tahun besok anda yang ingin mudik bisa membasahi jalanan pembuluh kapiler seperti majalengka, Kawali, Rajadesa, Jonggol tembus ke ciamis, banjar dan lain lain dll yang siap menerima aliran rejeki anda, minimal setiap anda merasa lapar didaerah yang tak biasa dilewati para pemudik dan ingin makan mereka akan merasakan nikmatnya uang anda ketika mampir ke rumah makan mereka. Jangan khawatir, Pemda dibeberapa propinsi saat ini sudah lebih memperhatikan jalan diwilayah mereka apalagi saat arus mudik berlangsung.
Jangan sampai tahun depan anda terkena lagi serangan Penyakit Mudik Koroner ya! Kami ingin melihat anda merasakan hari kemenangan dengan kelegaan bersama sanak keluarga.
Bukannya sombong, sekian lama saya mudik baik dihari H minus sekian sampai H minus segitu, saya tak pernah sekalipun kena macet. Resepnya, saya tak pernah tergoda mengikuti jalur dmana kolestrol menumpuk. Ada begitu banyak jalan lain di pulau Jawa ini yang memiliki pemandangan indah, coba saja, google map siap membantu anda.
Selamat Hari Raya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H