Dia tetap sangat berpengaruh sampai kematiannya pada tahun 1997 dan Deng yang menyetujui kenaikan Jiang Zemin menjadi ketua Partai dan Deng yang mencalonkan Hu Jintao sebagai pengganti Jiang.
Lewat Deng Xioaping Tiongkok kini menjelma menjadi raksasa ekonomi dunia baru penantang serius Paman Sam yang susah ditiru dan bahkan ditandingi. Reformasi ekonomi yang dijalankan sejak 1978 telah membuat Tiongkok jadi negara adidaya seperti sekarang ini.
Pada 2010, Tiongkok mengambil alih posisi Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Posisi tersebut berhasil dipertahankan sampai sekarang. Beberapa ekonom bahkan memprediksi ekonomi Tiongkok akan melesat melampaui rivalnya AS pada 2030.
Kesuksesan Tiongkok menjadi semakin sulit ditiru oleh negara Asia lain. Ketika negara Asia lain masih berkutat dengan masalah struktural seperti infrastruktur yang tidak memadai hingga ketidakstabilan politik, Tiongkok sudah melangkah jauh ke depan.
Tiongkok memiliki jaringan pabrik, pemasok, layanan logistik, dan infrastruktur transportasi yang rumit, yang didukung oleh uang dan teknologi dari Jepang, Taiwan, dan Hong Kong. Negara itu juga memiliki tenaga kerja yang banyak, murah, cerdas dan mendapatkan akses hampir tanpa batas ke pasar global selama tiga dekade ini.
Perang Dingin Baru
Kemunculan ini tentu menjadi kekhawatiran bagi Amerika Serikat. Bukan saja di bidang ekonomi, bayak program dari Tiongkok yang menyaasar pengaruh di dunia seperti Beld and Road Inisiative yang meyasar negara-negara berkembang untuk mempermudah jalur logistik dari Tiongkok ke seluruh kawasan dunia, tensi perebutan laut cina selatan dan strategi “debt trap” Tiongkok dikawasan Asia, Afrika, Amerika Selatan maupun Eropa Timur.
Perang dingin yang berkembang antara Amerika dan Tiongkok adalah jenis persaingan yang sangat berbeda di era yang sangat berbeda, tetapi mungkin tidak kalah berbahaya dan penting.
Bagi Amerika, Tiongkok akan menjadi musuh yang jauh lebih tangguh, mengingat jumlah penduduk yang besar, industrialisasi ekonomi yang maju dan ambisi penguasaan teknologi yang massif, menjadikannya berbeda dibandingkan penantangnya terdahulu.