Presiden Argentina terpilih, Alberto Fernandez memanfaatkan lawatan pertamanya ke luar negeri sejak terpilih bulan lalu untuk mendeklarasikan era baru persatuan kelompok kiri.
"Saya bermaksud untuk membuat Amerika Latin bersatu kembali, untuk bersama-sama menghadapi tantangan globalisasi," kata Fernandez kepada wartawan di Istana Presiden Meksiko setelah bertemu Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, dilansir dari Reuters, Rabu (6/11), 2018.
Meksiko dan Argentina di Barisan Terdepan
Setelah kepergian Hugo Chaves peran Venezuela mulai tergantikan oleh Meksiko yang pada saat ini berperan menjadi pemimpin regional kawasan Amerika Latin dan Karibia.
"Ini adalah kesempatan untuk mendorong salah satu organisme, salah satu ruang untuk integrasi yang telah dilupakan," kata Fernandez. Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) dinilai bisa menjadi penyeimbang masa depan untuk OAS, yang mereka anggap sebagai alat AS untuk memperkuat pengaruhnya di Amerika Latin.
Wakil Menteri Luar Negeri Meksiko untuk Amerika Latin memberikan kepercayaan pada gagasan ekonomi terbesar kedua dan ketiga di kawasan itu bekerja sama dari ujung benua untuk menghidupkan kembali organisasi yang dikenal sebagai CELAC.
"Meksiko dan Argentina memiliki kesempatan berada di barisan terdepan untuk mempromosikan reposisi Amerika Latin di dunia," tulis Maximiliano Reyes di harian La Jornada.
Pujian Maduro
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro memuji Lopez Obrador dan Fernandez dalam pidatonya di Kuba pada hari Minggu, menyebut mereka para pemimpin front progresif baru di Amerika Latin.
"Angin segar berembus," kata Maduro.
Tndakan Maduro yang anti terhadap Kapitalisme Modern dan menentang campur tangan asing dalam kegiatan ekonomi, bukan lain adalah upaya yang dilakukan Maduro dalam melaksanakan kepentingan politik bolivarian. Hal ini diperkuat dengan adanya dugaan bahwa krisis yang terjadi di Venezuela merupakkan ulah dan campur tangan barat dalam upaya menggagalnya terjadinya kemandirian dan integritas ekonomi kawasan.