Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Masa Depan Amerika Latin (Modern Bolivarian)

25 Maret 2020   13:01 Diperbarui: 25 Maret 2020   15:36 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Integrasi Regional Abad 21

Ideologi Bolivar untuk menyatukan dan semangat sosialismenya tidak pernah pudar di Amerika Latin. Sejak pecahnya negara-negara Amerika latin menjadi beberapa negara. Ada saja pemerintahan  sayap kiri yang terinspirasi oleh semangat Bolivar untuk bersatu dan menentang impirialisme. 

Pada awal abad ke 21 revolusi Bolivarian telah mengambil bentuk politik anti-imperialisme barat utamanya pengaruh Amerika Serikat terhadap kehidupan ekonomi, sosial politik di Amerika Latin. Sikap politik ini ditunjukkan pula pada kerangka internasional dan regional. Dibawah kepemimpinan Hugo Chaves, Venezuela telah bertrasformasi menjadi bagian penting dari blok anti-imperialisme di Amerika Latin.

Venezuela  menjadi penggagas dan motor penggerak pembentukan Aliansi Bolivarian Untuk Rakyat Amerika latin (ALBA) pada tahun 2004. ALBA merupakan proposal alternatif terhadap gagasan imperialis untuk memaksakan Free Trade Area of America (FTAA).

Venezuela juga mensponsori ide pembentukan Bank Selatan, sebagai  alternatif terhadap IMF dan Bank Dunia. Venezuela, bersama dengan Kuba, juga menjadi inisiator kerjasama berbasiskan solidaritas di kawasan ini: pertukaran minyak, tenaga pengajar, tenaga kesehatan dan lain-lain.

Pada 4 Desember 2011, Venezuela telah menjadi tuan-rumah pertemuan Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC). CELAC melibatkan 33 negara Amerika Latin dan Karibia (minus Amerika Serikat dan Karibia). Ini adalah integrasi regional terbesar dalam sejarah benua itu.

Semangat Baru Ideologi Bolivarian

Inspirator politik bagi tokoh-tokoh sayap kiri di Amerika Latin, termasuk Hugo Chaves. Sebagai pejuang kemerdekaan, Simon Bolivar sangatlah anti terhadap kolonialisme dan perbudakan. Konsistensinya atas perjuangan pembebasan di Amerika Latin membuat Hugo Chaves terpikat dan ingin meneruskan gagasan-gagasan politiknya.

Setelah kepergian Hugo Chaves pada 2013 semangat Bolivarian  negara-negara Amerika Latin tetap terwarisi. Hal ini tidak terlepas dari kondisi negara-negara Amerika Latin yang telah terombang-ambing antara pemerintah sayap kiri dan konservatif, seringkali dengan kebijakan ekonomi dan sosial yang sangat berbeda, selama beberapa dekade terakhir.

Masa depan kelompok kiri di Amerika Latin yang semakin bersatu mulai terlihat ketika belum lama ini Presiden Argentina terpilih dan Presiden Meksiko membahas potensi menghidupkan kembali hubungan diplomatik regional untuk menandingi Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) yang sepenuhnya didukung oleh Wahington.

Sejak tahun 2018 lalu, kemarahan terhadap ketimpangan, kemiskinan dan korupsi mendorong kalangan konservatif bubar di Meksiko dan Argentina, sementara memicu protes dalam beberapa pekan terakhir yang memaksa Ekuador dan Chile untuk mempermudah kebijakan ekonomi liberal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun