Mohon tunggu...
Arya devandra
Arya devandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM 44521010063 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DOSEN: Apollo, Prof Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

25 Oktober 2024   03:20 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:49 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Sugih tanpa bandha. Sugih tanpa bandha, kaya tanpa harta. Kaya yang dimaksud sebenarnya adalah tidak berkekurangan, artinya bukan semata-mata harta yang menjadikan tolok ukur. Kaya yang dituju dalam hidup bukanlah pengumpulan harta benda dan uang selama hidup.Tidak berkekurangan karena kita mempunyai relasi yang banyak, pertemanan yang banyak, dimana relasi tersebut membuat kita selalu mudah untuk melakukan segala sesuatu, karena relasi kita, teman-teman kita secara langsung / tidak langsung mau membantu kita, bahkan dengan sukarela / ikhlas. Hal tersebut sebenarnya berawal dari kita sendiri, dimana kita juga dituntut sebelumnya mau melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, bahkan tanpa imbalan sekalipun. Dengan demikian, dalam kehidupan kita, budi baik kita, akan senantiasi diingat orang lain, dan suatu waktu kita membutuhkan bantuan / pertolongan orang lain, orang lain yang juga dengan sepenuh hati menolong kita / membantu kita, juga tanpa imbalan.

2. Digdaya tanpa aji Kekuasaan sering kali tercipta karena suatu kemenangan fisik, kemenangan mental. Ungkapan Jawa ' digdaya tanpa aji ' tersebut di atas, kata-kata kekuasaan bukan juga karena kita mempunyai suatu ilmu beladiri / ilmu tenaga dalam / aji-aji. Namun disini, suatu kekuasaan tercipta karena citra dan wibawa seseorang, perkataannya, membuat orang lain sangat menghargainya. Sehingga apa yang diucapkannya, orang lain senantiasa mau mengikutinya.

3. Nglurug tanpa bala Ungkapan Jawa nglurug tanpa bala dapat di artikan secara harafiah ' menyerang tanpa pasukan '. Di sini memiliki arti bahwa kita haruslah menjadi orang yang berani bertanggung jawab, berani untuk beraksi walaupun terkadang tinggal kita sendiri. Sikap ini adalah mencontoh sikap kesatria, yang mana bukanlah orang yang mudah untuk terhasut, ikut-ikutan, tetapi lebih cenderung kepada orang yang berani maju, berani meghadapi masalah, berani untuk bertanggung jawab, walaupun yang lainnya mundur / lari dari masalah tersebut.

4. Menang tanpa ngasorake Ungkapan Jawa menang tanpa ngasorake tersebut memiliki arti bahwa tujuan pencapaian kita yang kita harapkan, kemenangan yang kita inginkan, haruslah tanpa merendahkan orang lain. Secara modern filosopi ungkapan ini sama dengan ' win win solution ', yang memiliki arti semua pihak yang berselisih paham memiliki hasil yang menguntungkan untuk semuanya.

Ungkapan Jawa ( Lokal / Indonesia ) sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake tersebut di atas dapat di jadikan pedoman berperilaku dalam hidup kita. Filosofi yang sangat mendasar, yang akan membuat hidup kita menjadi kehidupan yang lebih indah, tanpa merendahkan orang lain, kehidupan yang di isi dengan sikap-sikap kesatria, kehidupan yang jauh dari keserakahan.

Modul pak apollo
Modul pak apollo

Sebagian menganggap filsafat sebagai ilmu menyesatkan. Padahal, sejatinya filsafat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk memahami kebenaran mendasar tentang diri manusia sendiri, dunia yang menjadi tempat tinggal, serta hubungan manusia dengan alam dan sesama manusia lain. Inti dari filsafat adalah mencari hakikat, esensi, dan kebenaran dalam segala sesuatu. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang memiliki sifat selalu penasaran, yang mencari kebenaran. Maka, filsafat dapat dikatakan sebagai jalan: metode berpikir untuk mendapatkan kebenaran sejati yang dikejar manusia. 

Etika sebagai salah satu cabang filsafat berangkat dari pembahasan mengenai ide baik dan buruk yang telah berkembang antara 2000-2500 tahun yang lalu oleh filsuf-filsuf Yunani kuno, menjadikan "studi moral" sebagai cabang filsafat yang dibahas tersendiri. Etika yang berasal dari kata ethos (Yunani), memiliki arti: kebiasaan yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia; yang berarti karakter manusia dengan keseluruhan perilaku manusia dalam perbuatannya. Etika dapat dikatakan sebagai analisis moralitas yang sistematis dan kritis, dari faktor-faktor moral yang memandu perilaku manusia dalam masyarakat. Ruang lingkup kajian etika yaitu seputar problem moral dilematis maupun non-dilematis yang dihadapi manusia dalam memilih tindakan. 

Pertanyaan moral tidak hanya terbatas pada pertanyaan mengenai tindakan manusia, tetapi juga mempertanyakan "manusia"-nya sendiri: "Bagaimana menjadi manusia yang baik?" Pernahkah bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya sudah menjadi manusia yang baik?", ataukah pernah ditanya oleh orang lain, "Apakah kamu sudah menjadi manusia yang baik?" Pertanyaan sederhana ini menjadi sulit dijawab karena kita diminta untuk menilai diri kita sendiri. Sementara bukti kebaikan tindakan kita, hanya orang lain yang bisa menilai. Terbukti ketika pertanyaan ini ditanyakan pada orang yang mengenal kita: "Menurutmu, apakah saya baik?" Jawaban yang sering ditemukan adalah, "Ya, baik." Pertanyaan akan berlanjut, "Apa buktinya bahwa saya baik?" Orang yang mengenal kita akan menyebutkan berbagai tindakan yang telah kita perbuat, yang bisa mereka lihat dan nilai. Diri sendiri tidak berani memberikan penilaian. Karena nurani mengetahui tindakan baik dan buruk yang telah dilakukan, maka keberanian penilaian akan berhenti pada penilaian skeptis, yaitu: "Mungkin saya telah baik sejauh ini". 

Memberi pengertian "manusia yang baik" dalam kerangka etika dapat dimulai dari definisi "baik" itu sendiri. Baik dimaknai sebagai sesuatu yang menunjukkan perilaku yang harus (wajib) disukai di antara pilihan tindakan yang memungkinkan untuk dilakukan atau dipilih. Kemampuan memilih tiap individu dengan individu lain berbeda, sumber yang membedakanya adalah akal budi (common sense) yang dimiliki masing-masing. Akal adalah kemampuan atau daya berpikir manusia, sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia. Budi adalah panduan akal yang dapat menimbang baik-buruknya sesuatu. Akal budi berperan penting dalam kehidupan sosial manusia sebagai panduan berpikir dan bertindak dengan baik dan benar. 

Modul pak apollo
Modul pak apollo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun