Kritik dan Perdebatan
Meskipun eksperimen ini memberikan wawasan berharga, penelitian ini juga memunculkan sejumlah kritik, antara lain:
- Isu Etika: Penggunaan obat seperti epinefrin tanpa informed consent yang sepenuhnya jelas menimbulkan pertanyaan etis.
- Validitas Ekologis: Situasi eksperimen mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi emosional di dunia nyata.
- Replikasi Hasil: Beberapa penelitian lanjutan mengalami kesulitan dalam mereplikasi hasil yang sama persis, memunculkan pertanyaan tentang konsistensi temuan.
Kesimpulan
Eksperimen Schachter dan Singer merupakan tonggak penting dalam memahami hubungan antara fisiologi, kognisi, dan emosi. Penelitian ini membuktikan bahwa emosi bukan hanya hasil dari reaksi tubuh secara otomatis, melainkan juga dipengaruhi oleh interpretasi kognitif terhadap situasi. Meskipun menuai kritik, kontribusi teori dua faktor ini tetap relevan dalam psikologi modern dan terus memengaruhi penelitian terkait emosi, pemikiran, dan perilaku manusia.
Referensi:
- Schachter, S., & Singer, J. (1962). Cognitive, Social, and Physiological Determinants of Emotional State. Psychological Review, 69, 379-399.
- Reisenzein, R. (1983). The Schachter Theory of Emotion: Two Decades Later. Psychological Bulletin, 94, 239-264.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H