Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Langit 34

10 Agustus 2023   16:05 Diperbarui: 10 Agustus 2023   16:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan Nimbostratus 

Dirimu datang 

Tanpa diundang 

Baca juga: Cerita Langit 9

Bukan jailangkung

Tapi sosokmu

Nyata dan sangat ada

Baca juga: Cerita Langit 18

Dari langit Selatan 

Dirimu siap

Menghujam Negeri 

Baca juga: Sungai yang Kotor

Dengan air 

Yang telah lama merantau

Dari samudera

Dari langit Selatan 

Sore itu

Dirimu seperti ombak langit

Yang mengamuk

Siap memakan kami

Tapi, kami manusia adalah sahabatmu

Sebenci-bencinya kami kepadamu

Kehadiranmu tetap diharapkan

Malah, kami sudah siap

Berurusan denganmu

Wujudmu yang hitam kelam itu

Adalah pertanda bagi kami

Untuk menggulung karpet 

Menutup kedai 

Dan menyiapkan sapu

Manakala air yang kau bawa

Siap menyerbu pelataran 

Rumah kami

Begitulah awan Nimbostratus

Terakhir datang, dirimu gagal 

Memporak-porandakan kami

Untung kami sigap

Terakhir datang, air yang kami bawa

Menyejukkan kota kami

Dan memenuhkan banda-banda yang ada

Sehingga melimpah

Dan menjadikan lingkungan kami

Seperti rawa, sebagaimana asalnya

Kali ini, datanglah secepatnya

Agar pohon-pohon Bintaro itu hidup kembali

Sekarang, mereka sekarat

Bersamaan dengan rerumputan malang 

Di bawahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun