Dahulu,
Turunnya airÂ
Sering kau selingiÂ
Baca juga: Cerita Langit 23
Dengan umpatan
Dan keluh kesah
Merasa air sebagai halanganÂ
Baca juga: Pantaskah Kita?
Sebagai bebanÂ
Yang apabila meluapÂ
Menghancurkan harta bendamu
Baca juga: Pilihan Atas Takdir
Dan memeras habis harta lainnya
Sampai-sampai
Kau biakkan para dukun
Agar air ituÂ
Bisa pergi jauh
Sekarang, air sedang pergi jauh
Meninggalkan bibirmuÂ
Yang dulu merah seksi
Sekarang kering dan layu
Belum lagi ternakmu
Sawahmu
Sungai-sungaimu
Yang tinggalÂ
Debunya saja
Bolehlah dirimu ubah diri
Cukup untuk saat ini saja
BerdoalahÂ
Minta hujan
Agar kemalangan ini
Segera berakhir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!