Dahulu,
Turunnya airÂ
Sering kau selingiÂ
Dengan umpatan
Dan keluh kesah
Merasa air sebagai halanganÂ
Sebagai bebanÂ
Yang apabila meluapÂ
Menghancurkan harta bendamu
Dan memeras habis harta lainnya
Sampai-sampai
Kau biakkan para dukun
Agar air ituÂ
Bisa pergi jauh
Sekarang, air sedang pergi jauh
Meninggalkan bibirmuÂ
Yang dulu merah seksi
Sekarang kering dan layu
Belum lagi ternakmu
Sawahmu
Sungai-sungaimu
Yang tinggalÂ
Debunya saja
Bolehlah dirimu ubah diri
Cukup untuk saat ini saja
BerdoalahÂ
Minta hujan
Agar kemalangan ini
Segera berakhir
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI