Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Langit 22

30 Juli 2023   23:30 Diperbarui: 30 Juli 2023   23:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan yang rendah

Awan yang tinggi

Anak-anak 

Baca juga: Pilihan Atas Takdir

Dan para dewasa

Dalam satu ruang 

Mereka disatukan 

Baca juga: Pantaskah Kita?

Saling memandang

Berkat pertanda alam

Semua paham

Baca juga: Tiga Macam Burung

Hujan harus turun

Mendinginkan panasnya tanah

Yang bosan dengan panas itu

Yang menginginkan kesegaran 

Setelah kering kerontang

Awan yang rendah 

Turun lebih rendah lagi

Menjadi abu-abu

Kehilangan putihnya 

Awan yang lebih tinggi

Mereka terpaksa turun sedikit 

Untungnya tetap putih

Walau harus keabu-abuan sedikit

Sementara, jauh di ujung pandangan 

Cumolonimbus datang

Sebagai hakim terakhir 

Dengan angin sebagai budaknya 

Bekerja keras membawanya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun