Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Langit 14

22 Juli 2023   23:43 Diperbarui: 22 Juli 2023   23:45 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu mencit berlari kencang 

Terpongah-pongah 

Teringat satu anaknya yang hilang 

Baca juga: Cerita Langit 7

Payah!

Padahal, langit biru waktunya berbahagia 

Tapi disia-siakan

Baca juga: Cerita Langit #4

Ke mana dirinya harus mencari? 

Matahari telah terbenam

Lalu terbit kembali 

Baca juga: Cerita Langit 13

Sekarang matahari hilang

Ditelan banyak awan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun