Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Putih

25 November 2018   10:15 Diperbarui: 25 November 2018   11:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap saat, siluet dirinya masuk sebagai suatu posesi bagiku

Terkadang aku menjadi gila, dan memang gila

Aku menggigit pena, pensil, sikat gigi dan ujung hp-ku

Semuanya, gigitan itu, bagaikan suatu gelombang perasaan yang berusaha aku salurkan

Gila, memang gila. Melihat dia didekati lelaki lain, perasaan melow langsung datang menyergap dan menyandera diriku

Menangis, hanya itu kerjaanku, meski aku seorang pria baru lahir

Sudahlah, si Putih seakan memang menjadi suatu muara perasaan yang misterius bagiku

Aku baru mengayuh perasaan ini hingga pertengahan jalan, di depan hanya terlihat kabut tipis

Apakah ini yang disebut dengan hijab? Pembatas antara aku dengan dia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun