Tuliasan ini adalah tulisan yang menggambarkan tentang sebuah kecamatan di pedalaman kabupaten Majene, dengan segala potensinya yang menjanjikan namun terisolasi dari dunia luar dikarenakan kondisi jalan yang menjadi jantung transportasi di kecamatan tersebut sangat tidak layak untuk digunakan, tulisan ini bermaksud menyampaikan bahwa ketertindasan dan ketidakadilan masih sangat kental di negri ini yang bahkan masih banyak daerah yang masyarakatnya tidak tau dan tidak pernah merasakan yang namanya keadilan, mereka hanya di eksploitasi dari sisi ekonomi maupun politik.
Kecamatan Ulumanda adalah salah satu kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, dengan luas wilayah 456 km atau 48% dari total luas wilayah kabupaten Majene.
Sebagian besar wilayah kecamatan Ulumanda berada di daerah pegunungan selebihnya berada di pesisir pantai, tepatnya sekitar 25% berada di tepi laut. Jumlah penduduk kecamatan Ulumanda 9.230 jiwa menurut data BPS 2018.
Dalam kenyataannya kecamatan Ulumanda memiliki banyak potensi yang mampu mendongkrak kemajuan daerah maupun negara misalnya dibidang ekonomi, yang dimana dalam teori ekonomi plato menyebutkan petani adalah basis ekonomi masyarakat dan dalam buku The Age Of Deception dikatakan sistem pertanian adalah basis yang menopang sistem perindustrian dalam ekonomi sebuah negara, yang diamana Ulumanda memiliki potensi yang menjanjikan dibidang ini.
Sektor pertanian atau petani adalah basis profesi masyarakat, hal ini juga karena letak geografisnya yang memang berada di wilayah pegunungan, jadi secara turun-temurun masyarakat Ulumanda sudah bertani sejak lama. Anak - anak, pemuda hingga orang dewasa mahir dalam bertani, entah itu petani musiman ataupun tetap, baik mengelola lahan sendiri maupun lahan sewaan (Buruh tani).
Lalu sektor SDM dan Pendidikan, salah satu faktor penunjang SDM adalah adanya insfratruktur dan fasilitas pendidikan yang memadai, di sektor pendidikan dan SDM kecamatan Ulumanda telah menciptakan manusia-manusia hebat yang siap bersaing secara nasional maupun internasional.
Menurut BPS 2016, kecamatan Ulumanda memilik  20 gedung sekolah, dengan jumlah murid sekitar 1517 siswa, dan 220 guru aktif, mulai dari SD sampai dengan SMA sederajat, yang menjadi pendongkrak SDM di kemacatan Ulumanda khususnya dan Majene hingga negara pada umumnya.
Selain itu Ulumanda juga memiliki mahasiswa-mahasiswi yang berprestasi dan tersebar ke berbagai daerah, baik itu diluar daerah kabupaten atau didalam daerah kabupaten, maupun yang diluar provinsi Sulawesi Barat Bahkan tembus luar negri, Yang dimana mereka akan menjadi generasi penerus yang siap bersaing dan berkontribusi untuk daerah maupun provinsi dan negara.
Di sektor pertanian menurut data BPS 2018 dimana padi ladang memiliki produksi paling besar yaitu 50,3 ton, selanjutnya hasil tani lainnya seperti ubi kayu dan padi sawah yang masing-masing berjumlah 46,3 dan 25,6 ton pertahunnya. Lalu di bidang perkebunan yang menurut data 2016 yang menjadi unggulan adalah tanaman kakao dan kelapa dengan hasil produksi 990 ton kakao dan 759 ton kelapa.
Belum lagi di sektor peternakan, perikanan dan holtikultura, mayoritas peternak di kecamatan Ulumanda adalah peternak Sapi potong dan Kambing.
Namun, semua potensi tersebut tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap daerah kabupaten maupun provinsi. Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi.? Apa penyebab dan faktor yang mempengaruhi sehingga segala potensi yang dimiliki kecamatan Ulumanda tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan daerah.?Â
Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, saya mengajak pembaca agar bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat Ulumanda, karena dengan begitu pembaca dapat merasakan dan mengetahui sendiri penyebab-penyebab sehingga hal tersebut dapat terjadi.
Namun, sebelum itu saya akan tetap menjawabnya untuk memberikan sedikit gambaran kepada para pembaca tentang hal yang menjadi pokok masalah masyarakat Ulumanda selama ini.
Segala potensi yang dimiliki oleh masyarakat Ulumanda tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan oleh kondisi jalan penghubung antar desa maupun dari kecamatan ke daerah kabupaten tepatnya menuju jalan trans Sulawesi sangat tidak layak untuk digunakan, yang mengisolasi masyarakat Ulumanda dari dunia luar khusus kabupaten dan provinsi.
Para petani di Ulumanda mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, jarak ke pasar yang cukup jauh dan dengan kondisi jalan yang tidak layak digunakan yang dimana jelaslah bahwa para petani harus mengeluarkan biaya dan tenaga lebih.Â
Dengan ini maka para petani Ulumanda akan mengalami kerugian karna psikologi pembeli yang cenderung melihat harga yang lebih murah. kenapa demikian?
Hal ini disebabkan oleh persaingan dalam pasar. Para pedagang lain dari luar Ulumanda yang tidak menggunakan biaya dan tenaga lebih akan menetapkan harga lebih murah dari pada harga yang ditetapkan oleh pedagang Ulumanda, dan juga jika kemungkinan penawaran akan barang lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan.
Lalu bagaimana jika para petani tidak turun ke pasar, hanya menjual barang hasil pertanian mereka didaerah perkampungan terdekat, yang dimana juga ada pasar yang baru dibangun oleh pemerintah kabupaten? Jika dilihat dari sisi ini petani akan masih mengalami kerugian.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi, yaitu karena para pembeli yang akan kurang hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa masyarakat Ulumanda adalah mayoritas petani jadi hasil-hasil pertanian yang ada dipasaran juga kebanyakan dimiliki oleh mereka yang menjadi pembeli.
Jikapun ada barang yang tidak sama itupun tidak memberikan jaminan dan bagaimana dengan barang hasil tani yang sama tersebut? Yang jelas akan menumpuk dan tidak menjadi apa-apa, kabar baiknya barang-barang hasil tani yang sama tersebut akan dikonsumsi oleh petaninya sendiri.
Kondisi geografis Ulumanda yang diisolasi oleh kondisi jalan sehingga menutup atau mempersukit kontak dengan dunia luar lagi-lagi menjadi kendala.
Dalam teori ekonomi ada yang dimanakan sistem ekonomi tertutup dan sistem ekonomi terbuka. Dimana dalam sistem ekonomi tertutup akan memperlambat perputaran ekonomi dan tidak ada suplai dari luar daerah sehingga pertumbuhan akan melambat.
Beda halnya denga sistem ekonomi terbuka yang membuka ruang gerak perekonomian sehingga suplai dan perputaran uang yang cepat akan meningkatkan daya beli dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, meskipun daya beli juga dipengaruhi oleh harga dan faktor lainnya tetapi hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab saja.
Dalam Hal ini Ulumanda yang terisolasi dari dunia luar jelas bisa kita anggap menjalankan sistem ekonomi yang tertutup, jikapun ada pasar didaerah pegunungan itu maka pasar tersebut akan kekurangan suplai dari luar daerah dikarenakan para pedagang dari luar yang tidak mau ke pasar tersebut karena kondisi jalan yang tidak mendukung.
Lalu jika kita berasumsi bahwa para pedagang mau dan sampai pada pasar maka kembali lagi harga yang mereka tetapkan sama seperti harga yang ditetapkan oleh petani dari Ulumanda jika mereka turun ke pasar, yaitu tidak melihat mekanisme pasar yang akan mendatangkan kerugian bagi mereka.
Jadi hal-hal tersebut diatas harusnya bisa diperhatikan oleh daerah maupun provinsi, Ulumanda dengan segala potensinya yang jika dapat dimaksimalkan maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi daerah yang imbasnya juga akan berdampak pada provinsi bahkan negara. Hal tersebut diatas hanya pada sektor pertanian, belum lagi di sektor lain.
Ulumanda memiliki potensi lain seperti potensi pariwisata, peternakan yang dimana masyarakat Ulumanda adalah mayoritas muslim yang dimana mereka selalu merayakan hari besar idul adha tiap tahunnya yang menuntut mereka untuk rela berkorban, yang tidak salah lagi akan membutuhkan hewan ternak tersebut untuk dijual ataupun dibeli, yang pasti berimbas pada sektor ekonomi.Â
Masih banyak lagi potensi-potensi yang dimiliki oleh kecamatan Ulumanda, yang dapat memberikan kontribusi besar dalam pembangunan daerah, provinsi Sulawesi Barat maupun untuk kemajuan negara republik Indonesia.
Hanya saja yang perlu diperhatikan oleh pihak pemerintah adalah kondisi kecamatan Ulumanda yang terisolasi karena kondisi jalannya yang tidak memungkinkan untuk dilalui sehingga semua potensi-potensi tersebutpun terkubur bersama longsor yang sering terjadi saat musim hujan tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H