Heru masih setia berdiri di dekat pintu masuk.Menanti dengan harapan kekasihnya akan kembali lagi.Meski ia mampu memberikan petuah hebat pada Karin,namun sungguh hatinya tak sekuat itu.Tak pernah rela sedikitpun Karin pergi dari hidupnya,karena sudah terlalu lama mereka menjalin hubungan spesial.Dan rencana tahun depan kejutan lamaran itu akan segera dihaturkan agar semua pasti.
                      ♡♡♡       Â
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam,Alhamdulillah nduk.Akhirnya kamu pulang juga."
Karsih,wanita tua yang merupakan ibunya Karin menjawab salam serta menyambut putrinya dengan penuh riang.Sementara Taruno,ayah Karin sedang duduk di kursi tamu depan rumah.Karin dengan tanggap langsung sungkem pada kedua orang tuanya.Lalu duduk di kursi yang sama.
"Syukurlah nduk kalau kamu mau pulang,ada hal yang harus disegerakan."Ucap Taruno
"Ealah pak,mbok nanti saja menyampaikannya.Biar anak kita istirahat dulu." Sahut Karsih
"Tidak apa-apa,Karin memang harus segera tahu.Agar dia lebih siap dengan semuanya."
"Sebenarnya ada apa pak?Kenapa Karin tetiba disuruh pulang?" Sahut Karin
Suasana itu mendadak lengang,ketiganya sempat membisu sesaat.
"Baiklah nduk kalau kamu sudah tidak sabar ingin mengetahui.Jadi begini,tahun ini adalah tahun yang paling tidak beruntung sepanjang sejarah.Hasil panen bawang merah benar-benar mengecewakan,bahkan tidak mampu menutup hutang Bapak yang sebelumnya dijadikan modal.Sementara adik-adikmu membutuhkan biaya yang banyak untuk kuliahnya.Bapak sudah berada pada jalan yang buntu.Pak Warto sebagai pihak pemberi pinjaman menginginkan agar uang yang Bapak pinjam harus segera dikembalikan saat ini juga.