Mohon tunggu...
Arwa Nadaa
Arwa Nadaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi bimbingan dan konseling FIP UNESA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendengarkan Aktif Menjadi Kunci Sukses Komunikasi Interpersonal

5 Januari 2025   18:42 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam KBBI, empati berarti keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk turut serta merasakan apa yang orang lain rasakan. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa saling memahami.

  1. Supportness (dukungan)

Komunikator dan komunikan saling mendukung setiap pesan, informasi, pendapat maupun ide yang disampaikan. Dengan adanya dukungan, komunikator maupun komunikan dapat merasakan motivasi dan semangat untuk mencapai apa yang dikatakan atau menjadi keinginannya.

  1. Positiveness (rasa positif)

Adanya rasa positif antara pihak komunikator dan komunikan dapat mencegah adanya prasangka buruk maupun kecurigaan yang dapat mengganggu proses komunikasi interpersonal.

  1. Equality (kesamaan)

Adanya kesamaan pendapat, persepsi, ideologi, atau pemikiran sehingga komunikasi interpersonal berjalan dengan lancar (Erni, 2017).

Pengertian Mendengarkan Aktif

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), mendengarkan memiliki arti mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan memasang telinga baik-baik untuk mendengar. Mendengarkan adalah proses aktif dalam menerima stimulus atau rangsangan pada telinga (Devito, 2013 dalam Martoredjo, 2020). Untuk mendukung kesuksesan interpersonal, mendengarkan tidak semata-mata mendengar dengan telinga saja, tetapi juga perlu adanya keterampilan untuk mendengarkan aktif. Mendengarkan aktif berawal dari teori humanistik person centered dari Carl Rogers yang merupakan sikap mendasar ketika mendengarkan orang lain dengan lebih efektif dan aktif (Rogers, 1979 dalam Fitriana & Hamim Rosyidi, 2021).

Mendengarkan aktif merupakan kegiatan yang di dalamnya berisi kegiatan merumuskan pertanyaan sesuai, parafrase, meringkas, memberikan komentar, mengungkapkan pemahaman, dan verifikasi hal yang telah diungkapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga intensitas kontak mata, gerakan non-verbal seperti mengangguk atau tersenyum, serta tidak memotong pembicaraan (Weger et al., 2010 dalam Fitriana & Hamim Rosyidi, 2021). Mendengarkan secara aktif merupakan salah satu kunci untuk menimbulkan empati saat sedang mendengarkan pembicaraan orang lain. Levitt (2001) mengungkapkan bahwa mendengarkan memiliki tiga aspek yaitu  ekspresi atau mimik wajah yang menunjukkan ketertarikan kepada pesan dari seseorang yang berbicara, menahan diri untuk menilai pesan pembicara dan sebisa mungkin melakukan parafrase terhadap pesan tersebut, serta memberi pertanyaan agar pembicara dapat mengungkapkan keyakinan ataupun perasaannya (Moesarofah & Mufidah, 2022).

Mendengarkan Aktif Mendukung Kesuksesan Komunikasi Interpersonal

Tak jarang kita menemukan seseorang yang mendengarkan perkataan orang lain namun, orang tersebut tidak memahami apa yang orang lain katakan karena hanya sebatas mendengarkan sekilas perkataan lawan bicaranya. Mendengarkan secara aktif tidak hanya mendengarkan kata-kata yang terlintas saja, tetapi juga memperhatikan bahasa tubuh, nada suara, dan emosi yang menjadi dasar dari pesan tersebut. Tujuan dari mendengarkan secara aktif adalah agar individu bisa mengambil makna yang mendalam, membangun kepercayaan, dan menjembatani komunikasi yang efektif (Zubaidah, 2016 dalam Nadya et al., 2024). Mendengarkan secara aktif dapat menjadi jalan untuk menunjukkan rasa peduli dan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Mendengarkan aktif tidak dapat terjadi tanpa adanya kesadaran dan kesengajaan karena mendengarkan aktif memerlukan kemauan dan komitmen untuk melakukannya dalam komunikasi interpersonal. Ketika orang lain merasa dipahami dan diperhatikan dengan baik serta mendengarkan dengan penuh empati terhadap apa yang dikatakan, maka hubungan interpersonal akan menjadi lebih baik, lebih bermakna, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal yang sukses.

Seseorang yang dapat mendengarkan secara aktif dapat menjadi pendengar yang baik dan dapat seseorang yang sedang berbicara atau menyampaikan pesan merasa dihargai sehingga kualitas komunikasi interpersonal juga semakin membaik dan semakin lancar. Hal ini dikarenakan keterampilan dasar dalam komunikasi adalah mendengarkan aktif. Lianawati (2018 dalam Nadya et al., 2024) mengungkapkan bahwa mendengarkan aktif merupakan keterampilan penting dalam komunikasi yang menyertakan lebih dari sekedar mendengarkan kata-kata yang diucapkan. Pemahaman lebih dalam terhadap pesan yang disampaikan secara verbal maupun non-verbal, memperkuat hubungan antar individu, dan sikap saling pengertian dapat terealisasikan melalui mendengarkan secara aktif sehingga kesalahpahaman dapat diminimalisir. Seseorang yang dapat mendengarkan aktif dapat menghindari kesalahpahaman (Yoga et al., 2023 dalam Nadya et al., 2024). Mendengarkan secara aktif merupakan salah satu kunci untuk berempati. Mendengarkan aktif adalah kunci untuk membangun empati (Narti et al., 2023 dalam Nadya et al., 2024). Empati merupakan salah satu ciri-ciri dari komunikasi interpersonal sehingga dengan adanya keterampilan mendengarkan aktif, ciri-ciri komunikasi interpersonal akan terpenuhi dan menunjang kesuksesan komunikasi interpersonal. Ketika seseorang dapat menumbuhkan empati dan memperhatikan dengan seksama apa saja yang dikatakan oleh orang lain atau pengirim pesan, seseorang akan lebih mudah untuk mengenali dan merespon dari kata-kata atau pesan yang diungkapkan tersebut sehingga dapat memperkuat hubungan interpersonal. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mendengarkan aktif adalah kunci dari kesuksesan komunikasi interpersonal. Untuk konten menarik lainnya bisa kunjungi laman https://bk.fip.unesa.ac.id/

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun