Siapa yang tidak mengenal Intel. Perusahaan yang telah berdiri selama 44 tahun tersebut selalu terdepan dalam menciptakan prosesor yang inovatif. Setelah tahun lalu mengeluarkan prosesor Intel Core generasi kedua, kini mereka menghadirkan kembali generasi berikutnya dengan kode sandi Ivy Bridge. Apa perbedaan dan kelebihannya? Kami akan membahas tuntas dalam artikel berikut ini. “Intel Pentium seri apa?”. Kira-kira 15 tahun yang lalu, kata-kata tersebut cukup sering diucapkan seseorang saat melihat PC ataupun notebook kita. Ya, prosesor Intel telah cukup lama hadir dalam hidup kita, seakan-akan semua komputer di dunia tak dapat bekerja tanpanya. Namun era kejayaan seri Pentium mulai surut ketika Intel memperkenalkan seri Core mereka yang memiliki dua inti, dan kemudian berkembang menjadi prosesor dengan empat inti. Perjalanan seri Core juga cukup panjang hingga saat ini telah mencapai generasi ketiga, yang akrab dengan panggilan Ivy Bridge. Sebelum kita mendalami lebih jauh, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai kebijakan Intel dalam berinovasi. Selama bertahun-tahun mereka menerapkan sebuah sistem dua langkah yang dinamakan “Tick-Tock Model” dalam menciptakan prosesornya. Tick adalah tahap saat Intel menciptakan prosesor dengan teknologi manufaktur baru yang membuat ukurannya lebih kecil dari sebelumnya. Sedangkan di dalam tahap Tock, Intel menggunakan teknologi manufaktur yang sama dengan Tick untuk menciptakan mikroarsitektur baru yang lebih sempurna. Namun, Intel mempunyai istilah khusus untuk Ivy Bridge yang dirancang dengan teknlogi manufaktur 22nm terbaru, yakni “Tick Plus”. Tambahan kata Plus tersebut menandakan bahwa peningkatannya tidak hanya di sisi CPU saja tetapi juga GPU yang ada di dalam prosesor. Lalu apa saja sebenarnya peningkatan Ivy Bridge dibandingkan Sandy Bridge?
![intel ivy bridge 1 Mengupas Intel Core Generasi Ketiga, Kode Sandi Ivy Bridge kolom](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/555fd2860423bd0b4a8b4568.jpeg?t=o&v=770)
New Samsung Series 9
Dengan bingkai layar yang lebih tipis ukuran layar menjadi lebih besar
Satu hal yang menarik adalah ukuran layarnya. Dari luar, New Samsung Series 9 terlihat seperti notebook berukuran 13-inci biasa. Tapi ketika membuka layarnya, Anda akan menemukan layar berukuran 14-inci lengkap dengan sebuah webcam. Inilah teknologi MaxScreen yang diperkenalkan Samsung pada New Samsung Series 9. Samsung berhasil menyusutkan ukuran bingkai layarnya sehingga tercapai ukuran layar yang lebih besar dalam dimensi bodi yang lebih kecil. Kualitas visual yang disajikan layar New Samsung Series 9 juga membuat mata kita terpana. Gambar yang dihasilkan sangat terang dan kontras namun masih terasa nyaman di mata dan dapat dinikmati dari berbagai sisi karena menggunakan bahan matte-screen yang tidak reflektif.
Keyboardnya ternyata tetap nyaman untuk mengetik meski hampir rata dengan permukaan body
Masuk pada sektor keyboard, Samsung menggunakan keyboard bergaya chiclet yang dilengkapi fitur LED backlit. Sama seperti Samsung Series 5 Ultra terdahulu keyboardnya terlihat hampir rata dengan bodi laptop. Meski awalnya kami menduga akan kurang nyaman mengetik di atas papan keyboard tersebut, namun kenyataannya keyboard New Samsung Series 9 masih cukup nyaman di jari-jari kita. Touchpadnya juga sangat responsif dalam merespon pergerakan jari dengan tombol clickpad yang terasa mantap dan tidak murahan. Kinerja New Samsung Series 9 didukung dengan penggunaan prosesor Intel Core i5 generasi ketiga, Memori RAM DDR3 sebesar 4GB serta kapasitas ruang penyimpanan SSD berkapasitas 128GB. Ketipisan bodinya ini tidak menghalangi Samsung untuk menanamkan beragam port konektivitas seperti port USB 3.0, USB 2.0, micro HDMI, mic, RJ/45, slot micro SD, dan VGA.
Melakukan pengaturan menjadi lebih mudah dengan antarmuka yang sangat sederhana dan mudah dimengerti
Yang membuat New Samsung Series 9 tambah menarik adalah hadirnya beragam solusi praktis yang ditawarkan oleh Samsung. New Samsung Series 9 dilengkapi sebuah dock launcher di bagian bawah tampilan desktop yang berguna untuk mempercepat akses ke aplikasi-aplikasi favorit Anda. Untuk mempermudah melakukan berbagai pengaturan, Samsung juga menyediakan fitur Easy Setting yang lengkap dan mudah digunakan. Sedangkan bagi Anda yang sering melakukan kegiatan berbagi dokumen dengan teman, hadir fitur Easy File Sharing yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat berbagai file dokumen dengan memanfaatkan konektivitas Wi-Fi.
Ultrabook Lenovo IdeaPad U310 dan Lenovo Ultrabook U410
Melanjutkan seri Ultrabook U Series, Lenovo merilis Lenovo IdeaPad U310 dan Lenovo IdeaPad U410 untuk pasar Indonesia. Dilihat dari segi desain, kedua Ultrabook dari Lenovo ini masih terlihat sama dengan model sebelumnya, IdeaPad U300s. Bodi langsing yang terbuat dari bahan alumunium kokoh hadir dalam bobot yang sangat ringan, yakni sekitar 1,7Kg.
Apple MacBook Pro 2012: Hadirkan Retina Display dan Ivy Bridge
Retina Display yang diandalkan Apple di iPhone dan iPad akhirnya merambah jajaran notebook miliknya. Diumumkan di ajang WWDC (WorldWide Developer Conference) 2012, Apple MacBook Pro 15 inci terbarunya ini telah mengemas layar dengan resolusi tertinggi untuk sebuah notebook saat ini yaitu 2880 x 1800 pixel. Ini berarti jumlah pixelnya mencapai 5,1 juta pixel atau sekitar 3 juta pixel lebih banyak dibandingkan sebuah TV Full-HD. Tingkat kerapatan tampilan yang mencapai 220 ppi (pixel per inci) merupakan yang tertinggi untuk tampilan notebook saat ini. Apple juga menggunakan layar IPS dengan tingkat kontras 29 persen lebih tinggi dan pantulan 75 persen lebih sedikit dibandingkan layar notebook sebelumnya. Menggunakan desain unibody aluminium, MBP dengan Retina Display ini memiliki ketebalan sekitar 0,71 inci, tidak berbeda jauh dengan MacBook Air. Bobotnya juga termasuk ringan untuk sebuah laptop 15 inci, hanya sekitar 2 kg. Angka ini berhasil diraih berkat penggunaan SSD sebagai ganti hard disk dan dihilangkannya drive optical (DVD/RW).
Untuk spesifikasi, MacBook Pro dengan Retina Display ini telah dilengkapi prosesor Core i7 Ivy Bridge terbaru yang mencapai kecepatan 2,7GHz, dukungan RAM sampai 16GB dan Nvidia Kepler GeForce GT 650M untuk GPU. Konektivitas juga amat lengkap, meliputi slot SD card, HDMI (pertama kali dijumpai di laptop Apple), USB 3.0, dua port Thunderbolt, Wi-Fi 802.11n dan Bluetooth 4.0. Daya tahan baterai diklaim mencapai 7 jam, cukup memadai untuk hampir semua pengguna. Apple sudah mulai menjual MBP versi terbaru ini mulai sekarang. Tapi mengingat Indonesia masih belum menjadi prioritas bagi Apple (New iPad gimana kabarnya ya?), maka Anda harus pergi ke Amerika Serikat atau memesan melalui toko online Apple. Untuk MacBook Pro dengan konfigurasi prosesor Intel Core i7 2.3 GHz quad-core, RAM 8GB dan SSD 256GB, Anda harus merelakan dana sebesar US$2199. Sedangkan konfigurasi dengan prosesor Intel Core i7 2.6 GHz quad-core, RAM 8GB dan SSD 512GB, harganya menanjak menjadi US$2799. Apple juga memperbaharui MacBook Pro lainnya dengan prosesor Ivy Bridge terbaru dan port USB 3.0. MacBook Pro 13 inci tersedia mulai dari US$1199 dengan spesifikasi prosesor Intel Core i5 2,5GHz dual-core, RAM 4GB dan hard disk 500GB. Untuk spesifikasi dengan prosesor Intel Core i7 2,9GHz dual-core, RAM 8GB dan hard disk 750GB, Apple mematok harga US$1499. MacBook Pro 15 inci (non Retina Display) bisa didapatkan mulai dari US$1799 dengan spesifikasi prosesor Intel Core i7 2,3GHz quad-core, RAM 4GB, Intel HD Graphics 4000 dan NVIDIA GeForce GT650M serta hard disk 500GB. Untuk spesifikasi lebih tinggi dengan prosesor Intel Core i7 2,6GHz quad-core, RAM 8GB, Intel HD Graphics 4000 dan NVIDIA GeForce GT650M serta hard disk 750GB, dihargai mulai dari US$2199. Pembaruan ini juga ditemukan di lini produk MacBook Air yang kini juga menggunakan prosesor Ivy Bridge. Harganya juga sama dengan versi sebelumnya, yaitu dimulai dari US$999 untuk versi 11 inci dan US$1199 untuk 13 inci. Perbedaannya, MacBook Air versi 11 inci paling murah kini menggunakan RAM 4GB, meningkat dari 2GB dari versi sebelumnya. Performa memory juga diklaim lebih cepat dan performa grafis meningkat berkat digunakannya GPU Intel HD 4000 yang memang menjadi GPU standar platform Intel Ivy Bridge
Toshiba Qosmio X870: Laptop Gaming Berbekal Ivy Bridge dan Kepler
HP Kenalkan Kuartet Ultrabook Kelas Premium
Notebook ultraportable bukanlah hal baru lagi untuk HP. Tahun lalu mereka mengeluarkan Folio 13 sebagai debut perdana keluarga Ultrabook, yang kemudian disusul oleh ENVY 14 Spectre. Kini mereka mengumumkan keluarga notebook ultraportable terbaru, yakni HP ENVY SpectreXT, HP ENVY Sleekbooks dan HP ENVY UltrabookTM, serta HP EliteBook Folio 9470m untuk melengkapi rangkaian portofolio produk HP Thin and Light.
Mengikuti sukses kehadiran HP Folio13 dan HP ENVY14 Spectre, kami menawarkan portofolio UltrabookTM paling komprehensif di industri ini.” - James Mouto, Senior Vice President and General Manager, Personal Computer Global Business Unit HP.
Untuk mengenal jajaran notebook terbaru HP lebih dalam lagi, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. HP ENVY SpectreXT
Acer Aspire Slim S5: Ultrabook Tertipis di Dunia
Ultrabook yang baru saja diluncurkan Acer di pasar lokal ini memang menarik banyak perhatian. Anda pun dapat melihat sendiri alasannnya – desainnya sangat ramping. Dengan ketebalan hanya 11mm di satu ujungnya, tidak salah jika Aspire S5 dinobatkan sebagai yang tertipis di acara CES 2012 yang lalu. Setelah acara peluncuran Acer Slim Series di Gandaria City selesai, kami bergegas menuju stand Aspire Slim S5 untuk melihatnya lebih jelas. Dari segi desain, Aspire Slim S5 terlihat lebih eksklusif dibanding pendahulunya Aspire S3, dengan warna Onyx Black. Untuk bahan bodinya, Aspire Slim S5 ini menggunakan bahan magnesium-aluminium alloy yang ringan dan kuat. Dengan ukuran layar 13-inci yang memiliki resolusi 1366 x 768, portabitasnya terbilang cukup tinggi. Ketipisannya memang patut diacungi jempol. Acer Aspire S5 memiliki tubuh yang nyaris setipis marker pen. Lalu bagaimana ultrabook tersebut menyimpan port konektivitasnya? Untuk menjawab hal tersebut kita harus melihat ke sebuah tombol di bagian kanannya. Ketika ditekan, bagian belakang Acer Aspire S5 ini akan terangkat dan menunjukkan semua port konektivitasnya. Sangat cerdas! Berkat fitur yang dinamakan MagicFlip inilah Acer mendapat banyak pujian di ajang CES 2012 lalu.
Konektivitasnya juga menjadi salah satu fitur unggulannya. Acer Aspire S5 ini dilengkapi port Thunderbolt yang menyajikan kecepatan transfer data hingga 20Gbps. Ini artinya kita dapat memindahkan film-film HD atau koleksi musik dalam jumlah banyak hanya dalam waktu yang singkat. Untuk menunjang kinerjanya, Aspire S5 ini telah ditanamkan prosessor terbaru Intel, Ivy Bridge, dan RAM sebesar 4GB. Acer juga menyematkan SSD khusus berteknologi Double SSD berukuran 256GB yang diklaim Acer menyuguhkan kecepatan transfer data 2 kali lebih cepat dari SSD biasa. Sama seperti Acer Aspire S3, S5 juga dilengkapi fitur Acer Instant-on dan Instant Connect untuk proses booting dan koneksi ke internet lebih cepat. Aspire Slim S5 ini telah dapat Anda beli di tempat pameran Acer berlangsung, atau di reseller resmi Acer. Untuk ultrabook premium ini, Acer akan membanderolnya di kisaran Rp 15 juta. tentukan dg bijak pilihan anda & selamat berbelanja ... ^_^