Selamat pagi, Sayang
Kau syairkan nada indah itu di telingaku
Setiap kali kau buka tirai menyilaukan mataku
Mega membuncah menyesakkan dadaku
Jika suatu saat aku ragu
Maka ku tarik kembali tirai itu
Aku memulainya lagi untukmu
Cukup, Gadisku
Ungkapmu
Aku menari di kolam semalam
Aku tau kau sedang kelam
Kau butuh tempat untuk menyelam
Saat itu lembah tak bergumam
Lihat ke arah sana
Barangkali Bunda mengintip
Kita sedang berkelana
Tak ada satupun menguntit
Tenang, Cantik
Kau gugup?
Aku berdegup
Ternyata rintik hujan yang mengintip
Hahaha
Mari, lagi
Biarkan jemari ini menarik mu
Tenggelam dalam hasrat ku
Itu bukan salah mu
Kau tersesat di ufuk
Izinkan ku menjemput mu di ujung
Sejauh mana kau bersimpuh
Ku belah senja sejauh jangkauan mu
Bibir ku mengkerut
Kau tuangkan aku secangkir vodka
Kau segarkan aku dengan wine
Ah...
Ternyata
Bukan vodka
Bukan wine
Melainkan bibirmu
Bersarang di kicauanku
Diam, penakut
Akan ku ajarkan kau menyentuh fantasi ku
Aku bisu terbelenggu
Kata-katamu merobohkan ku
Saat itu pula
Aku kembali menari di atas singgasana mu
Aku bercumbu...
Aku tau aku baru membuka mataku
Baru tersadar, itu hanya mimpi liarku
Randu, saatnya kerjakan PR mu!