Mohon tunggu...
ayu arvin nayantaka
ayu arvin nayantaka Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Daerah asal Sampang Madura

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fantasi Liar

19 Oktober 2013   21:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi, Sayang

Kau syairkan nada indah itu di telingaku

Setiap kali kau buka tirai menyilaukan mataku

Mega membuncah menyesakkan dadaku

Jika suatu saat aku ragu

Maka ku tarik kembali tirai itu

Aku memulainya lagi untukmu

Cukup, Gadisku

Ungkapmu

Aku menari di kolam semalam

Aku tau kau sedang kelam

Kau butuh tempat untuk menyelam

Saat itu lembah tak bergumam

Lihat ke arah sana

Barangkali Bunda mengintip

Kita sedang berkelana

Tak ada satupun menguntit

Tenang, Cantik

Kau gugup?

Aku berdegup

Ternyata rintik hujan yang mengintip

Hahaha

Mari, lagi

Biarkan jemari ini menarik mu

Tenggelam dalam hasrat ku

Itu bukan salah mu

Kau tersesat di ufuk

Izinkan  ku menjemput mu di ujung

Sejauh mana kau bersimpuh

Ku belah senja sejauh jangkauan mu

Bibir ku mengkerut

Kau tuangkan aku secangkir vodka

Kau segarkan aku dengan wine

Ah...

Ternyata

Bukan vodka

Bukan wine

Melainkan bibirmu

Bersarang di kicauanku

Diam, penakut

Akan ku ajarkan kau menyentuh fantasi ku

Aku bisu terbelenggu

Kata-katamu merobohkan ku

Saat itu pula

Aku kembali menari di atas singgasana mu

Aku bercumbu...

Aku tau aku baru membuka mataku

Baru tersadar, itu hanya mimpi liarku

Randu, saatnya kerjakan PR mu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun