Mohon tunggu...
Arvin Winata
Arvin Winata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya suka mi ayam.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Pembelajaran Melalui Presentasi Siswa yang Kurang Efektif

13 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   04:57 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan yang efektif. Metode presentasi siswa merupakan cara yang paling sering digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang interaktif dan mengembangkan keterampilan komunikasi siswa di dalam kelas. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat tantangan dalam mengimplementasikan metode presentasi ini dengan efektif. Ketidakefektifan pembelajaran melalui presentasi siswa dapat mengurangi daya tarik, keaktifan siswa dalam kelas, bahkan menghambat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengatasi ketidakefektifan pembelajaran melalui presentasi siswa di kelas. Saya akan mengidentifikasi beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh siswa dan guru dalam menggunakan metode presentasi ini, serta menyajikan solusi praktis yang dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan memahami dan mengatasi tantangan ini, diharapkan metode presentasi siswa dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, memperdalam pemahaman mereka tentang materi yang disampaikan, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam artikel ini, Saya akan mengajak Anda untuk menjelajahi langkah-langkah yang dapat diambil oleh guru dan siswa untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui presentasi siswa di kelas. Dengan memahami tantangan yang dihadapi dan menerapkan solusi yang relevan, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif, interaktif, dan efektif bagi perkembangan siswa. Mari kita mulai perjalanan ini untuk mengatasi ketidakefektifan pembelajaran melalui presentasi siswa dan meningkatkan hasil pembelajaran di dalam kelas.  

Tantangan yang sering dihadapi para siswa dengan metode pembelajaran presentasi diantaranya adalah

  • Kurangnya Persiapan Materi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam pembelajaran melalui presentasi siswa adalah kurangnya persiapan materi. Siswa sering kali terburu-buru dalam menyusun presentasi mereka tanpa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik yang akan disampaikan. Salah satunya adalah karena para siswa menyamakan waktu, sekolah sudah sampai sore, belum mengerjakan tugas rumah mata pelajaran lain, hari minggu kadang ada acara keluarga, belum juga waktu untuk hiburan. Hal ini dapat mengurangi kualitas presentasi dan para pendengar kesuliatan untuk memahami materi yang disampaikan.

Para guru bisa membantu menyelesaikan masalah ini dengan memberikan siswa waktu yang cukup untuk penelitian dan pemahaman yang mendalam tentang topik, presentasi mereka akan lebih informatif dan menarik. Tak hanya itu, guru seharusnya memberikan capaian pembelajaran berupa poin poin yang harus diraih setelah pembelajaran telah dilakukan pada setiap pertemuan agar para presenter tahu apa saja yang harus disampaikan dan para pendengar bisa mempelajari materi terlebih dahulu sebelum memasuki kelas. Selain itu, para guru bisa memberikan sumber sumber referensi yang akan digunakan pada setiap pertemuan. Sehingga para siswa akan mampu lebih memahami dan kebingungan selama kegiatan pembelajaran.

Banyak siswa tidak memiliki keterampilan presentasi yang memadai, seperti cara berbicara dengan jelas, penggunaan bahasa tubuh yang tepat, dan menyusun materi presentasi secara terstruktur, bahkan sebagian besar presenter hanya membaca slide yang ditampilkan tidak ada interaksi sama sekali dengan para pendengar. Hal ini membuat presentasi menjadi kurang menarik membuat para pendengar membuka forum obrolan sendiri dengan temannya dan tidak menggubris materi yang disampaikan oleh presenter.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak sekolah harus memberikan pelatihan keterampilan presentasi kepada siswa. Ini meliputi pengajaran tentang teknik berbicara dengan percaya diri, penggunaan bahasa tubuh yang tepat, dan pengorganisasian materi secara terstruktur. Melalui latihan dan umpan balik konstruktif, siswa dapat memperbaiki keterampilan presentasi mereka dan merasa lebih percaya diri saat berbicara di depan kelas. Diharapkan para guru bisa mendampingi setiap siswa untuk berkembang dengan baik.

  • Kurangnya Interaksi dalam Kelas

Pada banyak presentasi siswa di kelas, interaksi dan keterlibatan siswa sering kali minim. Siswa hanya berperan sebagai pembawa informasi tanpa adanya komunikasi dua arah antara pihak presenter dengan pendengar, para pendengar seringkali memendam unek unek di dalam kepalanya terkait materi yang disampaikan. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman mendalam tentang topik materi dan kurangnya keterlibatan aktif dari siswa lainnya.

Terkait masalah kurangnya interaksi dan keterlibatan siswa di dalam kelas, bisa diatasi dengan cara mengadakan sesi tanya jawab, diskusi kelompok, atau kegiatan kolaboratif lainnya. Tidak perlu memiliki rasa takut salah ketika menyampaikan sesuatu, ketika memiliki pendapat yang mengganjal di kepala langsung saja sampaikan dalam kelas, meskipun pendapat tersebut menurutmu itu aneh, justru hal tersebutlah yang akan membangun suasana interaktif di dalam kelas.Dengan melibatkan seluruh kelas dalam proses pembelajaran, siswa akan memiliki kesempatan untuk berbagi ide, mengajukan pertanyaan, dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang dipresentasikan.

  •  Kurangnya Evaluasi dan Umpan Balik

Salah satu tantangan penting dalam pembelajaran melalui presentasi siswa adalah evaluasi yang tidak memadai. Seringkali, setelah presentasi selesai, hanya sedikit atau bahkan tidak ada umpan balik yang diberikan kepada presenter tentang kelebihan dan kekurangan presentasi mereka. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan untuk memperbaiki keterampilan presentasi mereka di masa depan.

Guru perlu memberikan evaluasi yang konstruktif dan mendalam setelah setiap presentasi. Evaluasi ini harus mencakup poin-poin positif dalam presentasi siswa, serta hal-hal yang perlu diperbaiki. Guru dapat memberikan umpan balik secara lisan atau tertulis, dengan menekankan aspek-aspek yang perlu diperhatikan seperti kejelasan, struktur, penggunaan visual, dan penguasaan materi. Dengan memberikan umpan balik yang mendalam, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan mereka, dan dapat melakukan koreksi di masa depan.

Membiasakan diri dengan presentasi itu penting bagi siswa. Karena presentasi akan dibutuhkan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Sebagus bagusnya ide jika tidak terpresentasikan dengan baik maka akan tidak berguna ide tersebut. Belajar presentasi di sekolah adalah momentum untuk belajar bagaimana cara menyampaikan informasi di depan umum. Pembelajaran melalui presentasi siswa di kelas memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, pemahaman materi, dan kepercayaan diri siswa. 

Sudah menjadi tugas seorang guru untuk membimbing para siswanya untuk dapat menyampaikan informasi secara gamblang. Karena bisa jadi kemampuan presentasi yang para guru asah pada diri peserta didik kita suatu saat akan mendatangkan manfaat yang besar bagi diri siswa itu sendiri, bagi karirnya, pendidikannya, bahkan kehidupannya dimasa depan. Untuk dapat menunjukkan prosesnya bisa dimulai dengan mengajarkan melalui cara yang sederhana lalu bertahap hingga yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun