Mohon tunggu...
Aru Wijayanto
Aru Wijayanto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Menulis Azizah Ma'ruf (6)

8 Desember 2020   02:58 Diperbarui: 8 Desember 2020   04:13 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hj. Siti Nurazizah bersama sang Ayah, KH. Ma'ruf Amin

“Saya mengetahui bahwa pasangan Azizah-Ruhamaben ini memiliki semangat dan tekad yang tinggi untuk memajukan Tangerang Selatan. Saya juga tahu, program dan kebijakan yang ditetapkan untuk memajukan kesejahteraan Tangerang Selatan juga nyata dan menurut saya baik. Tentu saya bersyukur dan memohon kepada Allah SWT agar niat baik pasangan Azizah-Ruhamaben untuk memimpin Tangerang Selatan ini dikabulkan”.

Begitu potongan pesan dari Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, melalui video pendek yang beredar beberapa hari lalu. Dalam video itu, SBY juga menegaskan bahwa proses pemekaran Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang terjadi di era kepemimpinannya. Karena itu ia pun ingin menyaksikan Kota Tangerang Selatan semakin maju ke depannya.

Bahkan yang menarik, SBY mengaku mempelajari komitmen serta program dari pasangan Azizah-Ruhamaben ini. “Yang saya suka adalah semuanya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Tangerang Selatan. Meningkatkan pendidikan agar berkualitas, demikian juga kesehatan masyarakat, dan ingin terus mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Ini penting, jangan sampai kesenjangan makin melebar di negeri kita, termasuk di Tangerang Selatan. Karena itu menimbulkan perasaan tidak adil bagi rakyat kita,” katanya.

Ini adalah video yang luar biasa. Seorang tokoh besar yang pernah memimpin negeri ini selama sepuluh tahun, membuat statement melalui video untuk memberi support kepada Dr. Hj. Siti Nurazizah Ma’ruf, putri Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin, di Pilkada Tangerang Selatan. Toh sampai hari ini baru Azizah Ma’ruf, kandidat Wali Kota yang mendapatkan pesan dan dukungan terbuka dari sosok yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di negeri ini.

Lalu, apa yang mendorong SBY untuk membuat statement dukungan terbuka ini?. Azizah Ma’ruf politisi Partai Demokrat?. Tentu tidak sesederhana itu. Azizah Ma’ruf putri Wakil Presiden?. Belum tentu. Saya menduga, SBY melihat ada kemiripan cara berpolitik Azizah Ma’ruf dengan dirinya hingga ia ikhlas memberi dukungan.

Toh kita tahu, SBY merupakan sosok politisi yang menganggap politik tidak harus tampil dengan wajah sengit, kalap, dan marah yang tak reda-reda. Sebagai politisi, ia juga tidak mudah tergiring situasi di mana bentrok pendapat menjadi bagian dari ketegangan sehari-hari yang (seakan-akan) tak pernah dapat diselesaikan dalam hidup. Itu pula jalan politik yang ditempuh Azizah Ma’ruf. Saya kira di situlah titik temunya mengapa seorang SBY tertarik untuk memberikan dukungan.

Azizah Ma’ruf tidak pernah melihat orang atau kelompok yang berbeda dengan dirinya--baik itu etnisitas, pilihan politik, maupun agama--sebagai sebuah ancaman, apalagi musuh. Ia tidak pernah melihat situasi persaingan politik semata-mata sebagai antara “kami” dan “mereka”. Azizah Ma’ruf tidak berpolitik dengan mengibarkan panji-panji partikularisme, dengan politik identitas yang menegaskan apa yang istimewa pada “kami” dan tidak pada “mereka”.

Ia bukan tipikal politisi yang kerap memicu permusuhan “ideologis”, sebuah gerak rasa dan sifat bengis yang menjadi impersonal, seolah telah tertanam kesumat berabad-abad lamanya. Politik baginya--seperti juga demokrasi--harus diawali dari bawah dan menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung. Itu sebabnya nyaris saban hari ia turun menyapa masyarakat Tangerang Selatan, memulihkan kesadaran politik warga agar demokrasi tak kacau dan hilang arah.

Ia hadir di Pilkada Tangerang Selatan ini tidak semata-mata untuk kontestasi, tetapi juga untuk memberi makna bahwa ajang politik bukanlah sebuah medan tempur dengan semangat menghabisi dan menghalalkan segala cara. “Politik adalah soal menyatukan, menggugah,” kata Azizah Ma’ruf, “juga sarana untuk mengembangkan sikap gotong-royong serta menciptakan kebaikan bersama”.

Maka tak heran bila SBY bukanlah tokoh nasional pertama yang mengeluarkan statement dukungan terbuka untuk Azizah Ma’ruf di Pilkada Kota Tangsel.

*****

Sebelumnya ada KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU. Dalam sebuah video berdurasi 1,20 menit, KH. Said Aqil Siradj menyatakan dirinya ikut mendoakan dan berharap kepada Allah SWT semoga maksud dan tujuan Azizah Ma’ruf bisa sukses hingga bisa melakukan perubahan, terobosan-terobosan yang bermanfaat untuk Tangerang Selatan--terutama bagi Nahdliyyin, bagi umat Islam, dan umumnya bagi seluruh warga Tangerang Selatan.

“Ke depan, seorang pemimpin harus terbuka, profesional, proporsional, membangun jaringan dengan semua pihak, dan yang paling penting mempunyai tanggung-jawab dunia-akhirat. Bertanggung-jawab kepada masyarakat dan bertanggung-jawab kepada Allah SWT. Semoga Putri KH. Ma’ruf Amin, Dr. Hj. Siti Nurazizah, mendapatkan kekuatan lahir-batin dan mencapai kemenangan”. Begitu pernyataan yang diucapkan tokoh Nahdlatul Ulama ini.

Doa dan dukungan yang diberikan KH. Said Aqil Siradj kepada Azizah Ma’ruf sebenarnya bukanlah hal yang mengherankan, meski patut disyukuri. Karena bila dibandingkan dengan nama-nama kandidat Pilkada Tangerang Selatan lainnya, Azizah Ma’ruf merupakan sosok yang paling dekat dengan lembaga Nahdlatul Ulama. Selain sebagai kader yang telah lama aktif di organisasi NU, ia juga terlahir dari keluarga ulama besar yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU, KH. Ma’ruf Amin.

Itu pula yang membuat Azizah Ma’ruf memahami dan menerapkan kultur bernama ajaran tawadhu, “ethics of humility”: tidak suka menghakimi pihak lain yang berbeda dengan dirinya. Ia bisa duduk bersama dan menyamakan persepsi politik dengan siapa saja. Ia hanya berkeyakinan, sebagai bagian dari warga NU, gerakan politik yang dibangunnya juga harus fokus kepada usaha-usaha dalam mewujudkan maslahat bagi semua masyarakat (umat).

“Bagi saya, hanya dengan orientasi maslahat itulah keutuhan dan kemajuan suatu daerah atau bangsa dapat terwujud,” kata Azizah.

*****

Di Banten, Abuya KH. Ahmad Muhtadi Dimyathi pun tergerak hatinya untuk mendukung Azizah Ma’ruf. Dalam sebuah video pendek yang beredar jauh sebelum masa kampanye, terlihat Abuya KH. Muhtadi sedang duduk bersila ditemani Hj. Siti Nurazizah Ma’ruf di sisi kanannya. Diawali dengan mengucapkan salam, ia pun mengimbau: ”Saya mohon dukungannya dan bantuannya dari kawan-kawan Tangsel untuk mendukung anak saya, Hj. Siti Nurazizah Ma’ruf ….. saya mohon kali ini jangan ada yang mbalelo.”   

Seorang tokoh Islam kharismatik dari Banten, Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi bin Abuya Muhammad Dimyathi Al-Bantani ikut mendukung Siti Nur Azizah Ma’ruf, tentu saja sebuah kabar baik. Apalagi ia secara tegas meminta kepada para sahabatnya—khususnya kepada Nahdliyyin—agar bisa sejalan dan tidak “mbalelo”. Air mukanya tampak sungguh-sungguh. Ini bukan komunikasi yang lahir dari hasil kesepakatan dengan pihak lain.

Seorang Abuya Muhtadi tentu punya banyak pertimbangan untuk mengajak Nahdliyyin dalam menentukan sikap politiknya di Pilkada Tangerang Selatan. Toh, ia bukan sembarang Kyai. Ia juga disebut dengan Mufti Asy-Syafi’iyyah karena sudah mengkhatamkan dan menguasai empat kitab pedoman Muta’akhkhirin As- Syafi’iyyah, juga Kitab Raudlatut Tholibin—sebagai pegangan para Mufti. Nama Abuya KH Muhtadi juga terdaftar dalam jajaran Mustasyar PBNU. 

Jadi, apalagi yang bisa membuat kita berpaling dari sosok Azizah Ma’ruf?.

Saya percaya Azizah Ma’ruf adalah antitesa dari karut-marut kepemimpinan lokal yang terlalu sering dinodai kefasikan. Ia adalah sosok politisi dengan lanskap kepemimpinan baru yang dapat mewakili perasaan banyak orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Itu sebabnya tiga tokoh besar di negeri ini (merasa) perlu turun-tangan membangun komunikasi politik agar warga Tangerang Selatan tidak keliru dalam memilih pemimpin. *)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun