Mohon tunggu...
Aru Wijayanto
Aru Wijayanto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Menulis Azizah Ma'ruf (6)

8 Desember 2020   02:58 Diperbarui: 8 Desember 2020   04:13 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hj. Siti Nurazizah bersama sang Ayah, KH. Ma'ruf Amin

*****

Sebelumnya ada KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU. Dalam sebuah video berdurasi 1,20 menit, KH. Said Aqil Siradj menyatakan dirinya ikut mendoakan dan berharap kepada Allah SWT semoga maksud dan tujuan Azizah Ma’ruf bisa sukses hingga bisa melakukan perubahan, terobosan-terobosan yang bermanfaat untuk Tangerang Selatan--terutama bagi Nahdliyyin, bagi umat Islam, dan umumnya bagi seluruh warga Tangerang Selatan.

“Ke depan, seorang pemimpin harus terbuka, profesional, proporsional, membangun jaringan dengan semua pihak, dan yang paling penting mempunyai tanggung-jawab dunia-akhirat. Bertanggung-jawab kepada masyarakat dan bertanggung-jawab kepada Allah SWT. Semoga Putri KH. Ma’ruf Amin, Dr. Hj. Siti Nurazizah, mendapatkan kekuatan lahir-batin dan mencapai kemenangan”. Begitu pernyataan yang diucapkan tokoh Nahdlatul Ulama ini.

Doa dan dukungan yang diberikan KH. Said Aqil Siradj kepada Azizah Ma’ruf sebenarnya bukanlah hal yang mengherankan, meski patut disyukuri. Karena bila dibandingkan dengan nama-nama kandidat Pilkada Tangerang Selatan lainnya, Azizah Ma’ruf merupakan sosok yang paling dekat dengan lembaga Nahdlatul Ulama. Selain sebagai kader yang telah lama aktif di organisasi NU, ia juga terlahir dari keluarga ulama besar yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU, KH. Ma’ruf Amin.

Itu pula yang membuat Azizah Ma’ruf memahami dan menerapkan kultur bernama ajaran tawadhu, “ethics of humility”: tidak suka menghakimi pihak lain yang berbeda dengan dirinya. Ia bisa duduk bersama dan menyamakan persepsi politik dengan siapa saja. Ia hanya berkeyakinan, sebagai bagian dari warga NU, gerakan politik yang dibangunnya juga harus fokus kepada usaha-usaha dalam mewujudkan maslahat bagi semua masyarakat (umat).

“Bagi saya, hanya dengan orientasi maslahat itulah keutuhan dan kemajuan suatu daerah atau bangsa dapat terwujud,” kata Azizah.

*****

Di Banten, Abuya KH. Ahmad Muhtadi Dimyathi pun tergerak hatinya untuk mendukung Azizah Ma’ruf. Dalam sebuah video pendek yang beredar jauh sebelum masa kampanye, terlihat Abuya KH. Muhtadi sedang duduk bersila ditemani Hj. Siti Nurazizah Ma’ruf di sisi kanannya. Diawali dengan mengucapkan salam, ia pun mengimbau: ”Saya mohon dukungannya dan bantuannya dari kawan-kawan Tangsel untuk mendukung anak saya, Hj. Siti Nurazizah Ma’ruf ….. saya mohon kali ini jangan ada yang mbalelo.”   

Seorang tokoh Islam kharismatik dari Banten, Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi bin Abuya Muhammad Dimyathi Al-Bantani ikut mendukung Siti Nur Azizah Ma’ruf, tentu saja sebuah kabar baik. Apalagi ia secara tegas meminta kepada para sahabatnya—khususnya kepada Nahdliyyin—agar bisa sejalan dan tidak “mbalelo”. Air mukanya tampak sungguh-sungguh. Ini bukan komunikasi yang lahir dari hasil kesepakatan dengan pihak lain.

Seorang Abuya Muhtadi tentu punya banyak pertimbangan untuk mengajak Nahdliyyin dalam menentukan sikap politiknya di Pilkada Tangerang Selatan. Toh, ia bukan sembarang Kyai. Ia juga disebut dengan Mufti Asy-Syafi’iyyah karena sudah mengkhatamkan dan menguasai empat kitab pedoman Muta’akhkhirin As- Syafi’iyyah, juga Kitab Raudlatut Tholibin—sebagai pegangan para Mufti. Nama Abuya KH Muhtadi juga terdaftar dalam jajaran Mustasyar PBNU. 

Jadi, apalagi yang bisa membuat kita berpaling dari sosok Azizah Ma’ruf?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun