Mohon tunggu...
Andreas Doweng Bolo
Andreas Doweng Bolo Mohon Tunggu... Dosen - fides et ratio

Biodata: Nama: Andreas Doweng Bolo Pekerjaan: Dosen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Relung Perjuangan Kebangsaan Pemuda-Catatan Kegiatan Geladi Hominisasi UNPAR

5 April 2021   10:40 Diperbarui: 5 April 2021   11:01 4684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Gedung Indonesia Menggugat-Bandung dalam kegiatan Geladi Hominisasi, Tema Kebangsaan belajar dari gelora Pemuda Soekarno - dokpri
Berkunjung ke Gedung Indonesia Menggugat-Bandung dalam kegiatan Geladi Hominisasi, Tema Kebangsaan belajar dari gelora Pemuda Soekarno - dokpri
Tahap pertama, hominisasi, pada tahap ini lebih menekankan pada kesadaran diri sebagai manusia. Ini merupakan tahap pertama seseorang terutama mahasiswa baru (tingkat pertama) mulai mengenal identitas diri (Pendidikan Kewarganegaraan), cara berpikir (Logika), tutur kata/tulisan (Bahasa Indonesia). Pada tahap ini ada tiga mata kuliah yang menjadi bagian proses yang mendukung pertumbuhan yaitu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Logika serta pengembangan diri di luar kelas melalui geladi hominisasi. 

Tahap kedua, humanisasi, merupakan tahap lanjutan setelah ditingkat pertama peserta didik mengenal berbagai hal tentang diri, cara berpikir, dan bertutur/menulis ilmiah. Humanisasi merupakan tahap pengolahan diri secara lebih mendalam termasuk juga kemampuan bersikap kritis terhadap diri, ilmu pengetahuan, dan lingkungan hidup yang lebih luas. Ada dua mata kuliah yang ditempuh di tahap ini adalah Pendidikan Pancasila, Etika serta proses pembelajaran di luar jam kuliah melalui geladi humanisasi. 

Tahap ketiga, divinisasi merupakan tahap pematangan diri sebagai pribadi dewasa dalam relasi mendalam dengan alam sekitar dan menemukan kesempurnaan dalam relasi dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ada dua mata kuliah di tahap akhir ini yaitu, Agama (Fenomelogi Agama) dan Estetika serta pengelolaan diri di luar kelas melalui geladi divinisasi.

Ini adalah sekelumit upaya berproses bersama di tengah dunia yang bergerak cepat, dengan kecanggihan teknologi yang semakin meyakinkan. Upaya belajar untuk menjadi manusia yang utuh (humanum religiosum) menjadi sebuah proses yang tak boleh dilupakan. Bila tidak, kita hanya akan, dengan meminjam drama karya Bung Karno ketika di Ende berjudul Dokter Setan, saling memangsa satu sama lain.

Bandung, 04-04-2020

Andreas Doweng Bolo, S.S., M.Hum.

Referensi:

Dhakidae, Daniel, Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru, (Jakarta: Gramedia, 2003)

Simbolon, Parakitri T, Menjadi Indonesia (Jakarta: Kompas, 1995)

Koordinatorat MKU-FF UNPAR, Dokumen Kurikulum 2018-Rumpun Mata Kuliah Umum UNPAR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun