Tahap kedua, humanisasi, merupakan tahap lanjutan setelah ditingkat pertama peserta didik mengenal berbagai hal tentang diri, cara berpikir, dan bertutur/menulis ilmiah. Humanisasi merupakan tahap pengolahan diri secara lebih mendalam termasuk juga kemampuan bersikap kritis terhadap diri, ilmu pengetahuan, dan lingkungan hidup yang lebih luas. Ada dua mata kuliah yang ditempuh di tahap ini adalah Pendidikan Pancasila, Etika serta proses pembelajaran di luar jam kuliah melalui geladi humanisasi.Â
Tahap ketiga, divinisasi merupakan tahap pematangan diri sebagai pribadi dewasa dalam relasi mendalam dengan alam sekitar dan menemukan kesempurnaan dalam relasi dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ada dua mata kuliah di tahap akhir ini yaitu, Agama (Fenomelogi Agama) dan Estetika serta pengelolaan diri di luar kelas melalui geladi divinisasi.
Ini adalah sekelumit upaya berproses bersama di tengah dunia yang bergerak cepat, dengan kecanggihan teknologi yang semakin meyakinkan. Upaya belajar untuk menjadi manusia yang utuh (humanum religiosum) menjadi sebuah proses yang tak boleh dilupakan. Bila tidak, kita hanya akan, dengan meminjam drama karya Bung Karno ketika di Ende berjudul Dokter Setan, saling memangsa satu sama lain.
Bandung, 04-04-2020
Andreas Doweng Bolo, S.S., M.Hum.
Referensi:
Dhakidae, Daniel, Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru, (Jakarta: Gramedia, 2003)
Simbolon, Parakitri T, Menjadi Indonesia (Jakarta: Kompas, 1995)
Koordinatorat MKU-FF UNPAR, Dokumen Kurikulum 2018-Rumpun Mata Kuliah Umum UNPAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H