Data mengenai prosentase gen Y yang melebihi setengah investor green sukuk menimbulkan harapan besar bahwa instrumen investasi syariah ini ke depan akan semakin diminati. Begitupun dengan kemunculan gen Z, generasi yang lebih muda dari gen Y, sebagai investor termuda.
Berkaitan dengan misi pengurangan emisi CO2 yang melekat dalam investasi ini, ternyata dari beberapa riset ditemukan bahwa minat investor terutama karena faktor rasional berhubungan dengan besarnya imbal bagi hasil, keamanan dan kepastian keuntungan dan jaminan dari pemerintah. Pertimbangn bahwa green sukuk mengemban misi yang peduli pada masa depan bumi, bukanlah pertimbangan utama.
Fakta ini tentu menarik untuk diteliti dan dielaborasi untuk menyempurnakan produk investasi ini. Apalagi, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan generasi muda yang sudah melek IT, dan informasi mengenai lingkungan yang terbilang merata dan tidak asing lagi, menjadi beberapa faktor untuk mengungkit minat generasi Z dalam berinvestasi. Green sukuk memberikan kemungkinan besar dikarenakan paket investasi yang terjangkau dengan investasi senilai 1 juta rupiah.
Gen Z adalah generasi yang berada pada fase mencari identitas diri dengan nilai-nilai idealita yang kuat. Faktor perubahan iklim yang mengancam nasib bumi di masa datang dengan aksi nyata mitigasi perubahan iklim bisa menjadi pengungkit minat investasi yang sekarang di dominasi faktor rasional di atas. Hanya saja, menjadi tugas pemerintah , bagaimana menjadikan idealita misi penyelamatan bumi menjadi faktor yang dekat dengan kehidupan sekarang dan berubah menjadi faktor bersama. Mitigasi perubahan iklim adalah tindakan rasional yang berpengaruh atas alasan, mengapa kita perlu melakukan investasi pada proyek-proyek go green. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H