Mohon tunggu...
Arundati Swastika W
Arundati Swastika W Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Ilmu Komunikasi UAJY

Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dengan fokus pada komunikasi media massa dan digital.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Masa Depan, Bentuk Penyampaian Berita yang Berbeda

19 Februari 2020   11:58 Diperbarui: 19 Februari 2020   14:18 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Multimedia Berjaringan--vectorpicker.com

Selama ini, jurnalis dikenal sebagai profesi yang berkaitan dengan berita atau kabar-kabar terkini yang harus sampai kepada masyarakat sebagai sebuah informasi. Jurnalis, juga identik dengan perusahaan media besar bagai benteng. Lantas, bagaimana bentuk jurnalisme di masa kini?

Keruntuhan Media Konvensional

Audiens atau pembaca masa kini, lebih banyak mengakses internet untuk memperoleh informasi dibandingkan melalui media cetak. Jurnalisme mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan jurnalisme, dimulai dengan 'runtuh'nya perusahaan-perusahaan media. Hal ini seperti dirangkum oleh BBC, perusahaan media tersebut mengalami tekanan dari segi ekonomi untuk produksi beritanya. 

Tekanan pada pembayaran gedung, percetakan, hingga dukungan struktural lainnya membuat penurunan produksi pada perusahaan media. Jika dibandingkan dengan akses melalui internet, tentunya media melalui internet terhitung lebih murah.

Pada jurnalisme sebelum munculnya internet, memperoleh informasi melalui media menjadi hal yang cukup berat. Ini karena untuk memiliki informasi dalam berbagai bentuk; seperti audio, video, ataupun gambar, harus melalui bentuk media yang berbeda-beda. Berbeda setelah kehadiran internet, dimana dalam satu klik atau akses ke media tertentu, informasi bisa langsung diperoleh dalam 3 bentuk tersebut bahkan lebih.

Perkembangan media tersebut, tentunya membutuhkan kemampuan-kemampuan baru yang harus dimiliki oleh jurnalis agar bisa sampai pada audiens dengan baik. Bisa diketahui dengan menyimak video berikut :


BBC juga menambahkan, perkembangan teknologi yang signifikan tersebut membuat audiens memiliki kebebasan tersendiri untuk mengambil informasi yang dibutuhkan. Audiens dengan kemudahan dalam memperoleh informasi, kemudian memilih berita atau informasi yang disediakan dalam bentuk yang beragam ataupun multimedia.

Internet menimbulkan koneksi yang luas. Maka, jurnalisme di masa baru ini mulai masuk ke pendekatan yang berjaringan. Artinya, berbeda dengan bentuk jurnalisme sebelumnya yang nampak eksklusif dalam lingkaran perusahaan media; jurnalis mulai dekat dengan audiens yang menerima informasi. Hal ini menggerakkan budaya dari unit-unit berita yang terbatas, menjadi memahami audiens sebagai pembacanya. Jurnalis harus memahami gambaran yang lebih besar dengan tanggapan yang beragam dan tidak bergantung pada referensinya sendiri.

Kemampuan Bisnis Jurnalis

 Seperti yang dijelaskan dalam video sebelumnya juga, jurnalis mulai menjadi pembangun komunitas dan penulis aktif tanpa tergantung pada perusahaan media yang popularitasnya mulai berkurang. Namun, dalam hal penulisan tentunya nilai-nilai mendasar jurnalistik dari etika hingga penulisan berita tetap menjadi sesuatu yang penting untuk diperhatikan, namun ada juga sifat-sifat lain yang tidak bersifat jurnalistik; namun perlu dimiliki jurnalis masa kini. Dilansir dari Mashable, berikut sifat-sifatnya :

Semangat kewirausahaan

Menjadi jurnalis di masa kini, berarti jurnalis harus memiliki pikiran yang terbuka dan menjadi seorang inovator.

Berwirausaha dengan perusahaan yang ada

Berwirausaha di bidang jurnalistik, tidak harus membuka perusahaan sendiri; namun menjadi lebih kreatif dan terus berkembang maju bersama perusahaan besar yang ada juga menjadi pilihan.

Cerdas bisnis

Jurnalis memahami industri sekarang, nilai konten, serta model-model baru bisnis media

Tahu dan memahami metrik

Memahami nilai dan bahayanya metrik atau teknologi pengumpulan data, seperti Google Analytics ataupun Omniture

Berpikir "manajemen karir", bukan "pekerjaan selanjutnya"

Jurnalis terus mengembangkan kemampuannya, dan memahami nilai pikiran yang berjangka panjang. Jurnalis juga berpikir secara strategis mengenai pilihan karirnya.

Pengenalan Multimedia

Seperti yang disebutkan sebelumnya, maka jurnalis harus mampu menyampaikan informasi dalam multimedia. Artinya, penyampaian informasi tidak lagi melalui media tunggal seperti majalah saja atau televisi saja; melainkan dalam satu waktu, audiens bisa memperoleh informasi yang komprehensif dalam satu waktu. Dimana bentuk media yang berbeda saling berkolaborasi dan melengkapi satu dengan lainnya agar informasi yang disampaikan lebih lengkap untuk audiens.

Maka jurnalis harus memiliki set kemampuan yang baru dan tidak terfokus pada satu kemampuan saja. BBC bahkan menyebutkan, jurnalis dengan kemampuan yang berkaitan dengan pemrograman harus lebih meningkat dan menjadi bagian penting dalam tim di ruang redaksi. Meskipun tidak menguasai seluruhnya, namun jurnalis harus tetap memiliki pemahaman terhadap hal tersebut.

Pengenalan dan pemahaman atas multimedia akan menjadi kekuatan ruang redaksi untuk memproduksi berita yang lebih berkualitas di masa sekarang ini. Maka, multimedia menjadi konsep penting dalam jurnalisme masa kini. Bagaimana dengan tanggapan dari mahasiswa komunikasi, sebagai pengguna aktif multimedia? Simak di podcast penulis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun