Berwirausaha di bidang jurnalistik, tidak harus membuka perusahaan sendiri; namun menjadi lebih kreatif dan terus berkembang maju bersama perusahaan besar yang ada juga menjadi pilihan.
Cerdas bisnis
Jurnalis memahami industri sekarang, nilai konten, serta model-model baru bisnis media
Tahu dan memahami metrik
Memahami nilai dan bahayanya metrik atau teknologi pengumpulan data, seperti Google Analytics ataupun Omniture
Berpikir "manajemen karir", bukan "pekerjaan selanjutnya"
Jurnalis terus mengembangkan kemampuannya, dan memahami nilai pikiran yang berjangka panjang. Jurnalis juga berpikir secara strategis mengenai pilihan karirnya.
Pengenalan Multimedia
Seperti yang disebutkan sebelumnya, maka jurnalis harus mampu menyampaikan informasi dalam multimedia. Artinya, penyampaian informasi tidak lagi melalui media tunggal seperti majalah saja atau televisi saja; melainkan dalam satu waktu, audiens bisa memperoleh informasi yang komprehensif dalam satu waktu. Dimana bentuk media yang berbeda saling berkolaborasi dan melengkapi satu dengan lainnya agar informasi yang disampaikan lebih lengkap untuk audiens.
Maka jurnalis harus memiliki set kemampuan yang baru dan tidak terfokus pada satu kemampuan saja. BBCÂ bahkan menyebutkan, jurnalis dengan kemampuan yang berkaitan dengan pemrograman harus lebih meningkat dan menjadi bagian penting dalam tim di ruang redaksi. Meskipun tidak menguasai seluruhnya, namun jurnalis harus tetap memiliki pemahaman terhadap hal tersebut.
Pengenalan dan pemahaman atas multimedia akan menjadi kekuatan ruang redaksi untuk memproduksi berita yang lebih berkualitas di masa sekarang ini. Maka, multimedia menjadi konsep penting dalam jurnalisme masa kini. Bagaimana dengan tanggapan dari mahasiswa komunikasi, sebagai pengguna aktif multimedia? Simak di podcast penulis ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H