Mohon tunggu...
Aruna Pramadhani
Aruna Pramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Hanya sekedar mahasiswa ilmu komunikasi di salah satu universitas ternama di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kata Siapa Menulis pada Media Digital Itu Susah?

21 September 2020   14:15 Diperbarui: 21 September 2020   14:20 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artikel saya sebelumnya, saya sudah mengenai apa itu penulisan naskah digital, prinsip-prinsip dari penulisan digital, serta melihat perbedaan penulisan digital dengan analog. Pada kesempatan ini saya akan mengajak anda untuk melihat bagaimana cara dalam menulis pada sebuah web, seperti apa itu literasi informasi, apa itu Repurposing, alasan web menjadi pilihan yang terbaik, perbedaan antara penulisan pada media cetak dan digital, apa itu W3C beserta beserta pedoman dan prinsip. Sudah penasaran kan kalian, yuk langsung simak saja!

Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan sebuah kemampuan dalam hal mengevaluasi, mencampurkan, serta menggunakan kembali sebuah informasi yang ada. Aktivitas penggunaan kembali informasi atau Repurposing mengacu pada sebuah proses merevisi materi untuk satu tujuan dan pada sebuah audiens tertentu agar lebih cocok dalam sebuah situasi retorika yang baru.  (Blakesley & Hoogeveen, 2012, h.356).

Repurposing dapat dicontohkan pada saat kita menulis tetapi masih secara tradisional, lalu tulisan yang masih tradisional tersebut ditulis kembali dengan keadaan saat ini, dimana kita bisa menambahkan video, gambar, dsb dalam penulisan kita.  (Blakesley & Hoogeveen, 2012, h.356).

Namun di zaman yang semakin canggih ini dan semua berbasis internet, penulisan secara tradisional pun semakin ditinggalkan dan orang-orang lebih gemar melalui media digital, hal tersebut dinilai lebih simple dibandingkan menulis dengan cara tradisional, dimana menulis secara tradisional jika ingin menulis kita harus menuangkannya pada media kertas dan menggunakan tinta untuk menulis, namun saat ini kita bisa menuangkan tulisan kita pada sebuah web ataupun blog serta jangkauan dari penulisan digital pun dinilai lebih luas.

Jika kalian tertarik menulis pada media digital, yuk simak 11 situasi dimana web menjadi sebuah pilihan terbaik

  1. Bibliography mengenai topik yang kita buat dan dapat dimuat dalam web akan dapat dibaca oleh orang banyak dan termasuk teman kita, sehingga orang lain tertearik dengan topik tersebut dan para pembaca akan mendapatkan banyak manfaat

  2. Jika ingin mendapatkan masukan oleh tulisan digital yang kita buat, kita bisa memutuskan untuk membuat sebuah blog yang memungkinkan mendapatkan sebuah komentar dari orang lain.

  3. Menambah portofolio digital kita

  4. Membangun sebuah reputasi dari sebuah keahlian khusus kita

  5. Menjual dan mengiklankan produk

  6. Keinginan untuk membuat jurnal namun kekurangan dalam hal anggaran

  7. Mempresentasikan sebuah karya yang kita miliki yang dapat disaksikan kepada audiens

  8. Kita dapat meminta bantuan orang lain yang menyediakan informasi ter-update

  9. Jika kita memiliki ebook yang berisi sebuah konten multimedia, seperti video, gambar, audio, kita dapat memberi akses untuk pembaca mengakses secara mudah dari mana saja

  10. Kita dapat dengan mudah mendemonstrasikan sebuah proses yang kompleks kepada orang lain

  11. Tulisan yang kita buat merupakan sebuah konten yang mudah dikases

Kita cari tahu yuk perbandingan penulisan berbasis cetak dengan digital!

Penulisan cetak: 

  1. Teks cenderung lebih panjang dan lebih sedikit jeda

  2. Tidak ada link atau konten dari multimedia

  3. Menggunakan desain yang minimal

  4. Bentuknya linear dan sekuensial

  5. Konten sudah diperbaiki

Penulisan Digital

  1. Teks cenderung lebih pendek dan dengan lebih banyak jeda

  2. Kontennya sering menggunakan tautan multimedia

  3. Desain merupakan komponen yang utama

  4. Bentuknya non linear dan non sekuensial

  5. Konten dapat berubah

itdominator.com
itdominator.com
W3C (World Wide Web Consortium)

W3C merupakan sebuah sebuah organisasi internasional yang bergerak pada penanganan  permasalahan dalam World Wide Web.

Terdapat arahan W3C dalam panduan menulis 

  1. Diharapkan menggunakan judul dan deskripsi tautan yang jelas dan akurat

  2. Menyebutkan topik kalimat atau paragraf di awal kalimat atau di di awal paragraf.

  3. Membatasi setiap paragraf menjadi satu gagasan utama

  4. Hindari menggunakan bahasa gaul, jagon, serta arti khusus dari kata kata yang sudah dikenal.

  5. Mengandung kata-kata yang biasa kita gunakan

  6. Gunakanlah lebih banyak kata aktif dibandingkan kata pasif

  7. Hindari menggunakan struktur kata yang rumit

Prinsip aksesibilitas W3C

Selain itu juga menurut Blaksley dan Hoogoveen (2012) terdapat beberapa prinsip aksesibilitas, sebagai berikut:

  1. Memberikan sebuah alternatif yang setara bagi konten baik audio maupun visual

  2. Jangan mengandalkan warna saja.

  3. Menggunakan markup dan style sheets, kemudian lakukanlah dengan benar

  4. Memperjelas penggunaan bahasa yang alami

  5. Membuat tabel yang dapat berubah dengan baik

  6. Pastikan halaman yang menampilkan teknologi terbaru dapat berubah dengan baik

  7. Memastikan kontrol pada pengguna atas perubahan konten yang sensitif dengan waktu

  8. Memastikan aksesibilitas langsung antar pengguna

  9. Desain berdasarkan kemandirian sebuah perangkat

  10.  Menggunakan solusi sementara

  11. Menggunakan teknologi terbaru dan pedoman W3C

  12. Memberikan sebuah informasi dari sebuah konteks dan orientasi

  13. Menyediakan fitur mekanisme navigasi yang jelas

  14. Pastikan sebuah dokumen tersebut sudah ditulis dengan jelas dan sederhana

Semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi kalian yang ingin terjun langsung dalam dalam penulisan digital! Terimakasih sudah membaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun