Mohon tunggu...
Arum kusumaning tyas_G_9
Arum kusumaning tyas_G_9 Mohon Tunggu... Ahli Gizi - ahli gizi

saya suka musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Pengetahuan Status Gizi dan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Tingkat Kebugaran Pada Atlet

21 Januari 2024   23:05 Diperbarui: 21 Januari 2024   23:07 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Makronutrien seperti karbohidrat,protein,dan lemak  juga memiliki peran yang signifikan dalam menyediakan substrat metabolic yang diperlukan untuk kontraksi oto skeletal serta fungsi kardiovaskular, selain itu keberadaan cadangan glikogen di dalam hati dan oto rangka sangat esensial dalam mendukung metabolisme atlet sehingga atlet memiliki performa yang optimal. 

Berdasarkan data dari penelitian Rahma dkk (2020) didapatkan nilai rata-rata asupan energi pada atlit sebesar 3471,71 kkal, kemudian untuk asupan protein atlit sebesar 88,50 gr, lalu asupan lemak atlit sebesar 97,02 gr, dan asupan karbohidrat pada atlit sebesar 550,1 gr. Asupan zat gizi makro pada atlet Sebagian besar masuk ke dalam kaetgori baik, sehingga Sebagian besar juga atlet memiliki performa yang maksimal dalam melakukan latihan maupun saat bertanding.

Protein merupakan zat gizi yang tergolong ke dalam makronutrien yang berperan dalam meningkatkan keseimbangan nitrogen positif pada otot yang aktif serta menyediakan adaptasi latihan yang lebih efektif, asupan protein juga dapat mempercepat pergantian protein pada otot rangka dengan meningkatkan tingkat sintetik protein otot, memberi kekuatan pada otot, meningkatkan kinerja lari kecepatan tinggi, pemulihan protein lebih cepat, dan peroksidasi lipid lebih cepat. 

Sehingga asupan protein sangat diperluka oleh atlit karena diperlukan untuk mengoptimalkan pemulihan setelah melakukan pertandingan atau latihan yang keras. Data yang telah didapatkan dari penelitian Agustin dkk (2018) menunjukkan bahwa atlit Memerlukan rata-rata asupa protein sebanyak 92,89 sampai dengan 3,031, sedangkan berdasarkan data yang diperoleh 40% atlit memiliki kategori asupan protein yang baik, 40% memiliki kategori asupan protein yang kurang,dan 20% memiliki kategori asupan protein yang lebih. Berdasarkan data tersebut sebagian atlit memiliki performa yang kurang pada saat latihan karena sebagian besar para atlit memiliki asupan protein yang kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Lemak juga merupakan nutrisi yang penting dalam membantu fungsi tubuh seperti menghasilkan panas tubuh, sebagai bantalan organ vital serta sebagai penyedia energi meskipun bukan energi utama. Adapun persen lemak tubuh pada atlit berbeda tergantung dengan jenis kelamin dan jenis olaraganya,persen lemak tubuh ini dapat menunjukkan proporsi dari komposisi tubuh. Oleh karena itu persen lemak tubuh yang tinggi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti asupan gizi, aktivitas fisik, dan gaya hidup. 

Dari data penelitian Mirza & Emy (2019) konsumsi tinggi lemak pada atlet akan berdampak buruk karena tidak dapat menghasilkan VO2Maks >60% yang digunakan sebagai indikator stamina untuk atlit serta konsumsi tinggi lemak (>30% total kalori) dapat menurunkan asupan karbohidrat sehingga glikogen otot tidak dapat dijaga, data responden dari penelitian ini didapatkan rata-rata asupan lemak mulai dari harian,latihan,dan setelah pertandingan sebesar 31,88 gr jumlah ini mengkontribusi 18,33% dari total kalori pada atlit. Oleh karena itu maka terdapat hubungan antara persen lemak dengan stamina pada atlit.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro yang berguna sebagai sumber energi utama serta memegang peranan yang sangat penting bagi atlit pada saat melakukan olahraga. Atlit memerlukan asupan karbohidrat yang adekuat karena dapat digunakan saat melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi, menjaga gula darah, serta menjadi simpanan glikogen otot. 

Menurut rekomendasi dari American College of Sports Medicine (ACSM) asupan karbohidrat berkisar antara 30-60 gram/jam, berdasarkan hasil data dari penelitian Rizqi dan Udin (2018) menunjukkan bahwa rata-rata asupan karbohidrat sehari dari seluruh responden sebesar 375,42 gr/hari, hasil ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden telah tercukupi kebutuhan asupan karbohidrat per harinya, jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan karbohidrat berdasarkan jenis aktivitas fisik dari responden memiliki hasil yang lebih tinggi yakni sebesar 333 gr/hari. Berdasarkan dari data tersebut terdapat hubungan antara asupan karbohidrat dengan tingkat aktivitas pada atlit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun