Buku yang dibaca sebagian besar adalah buku cerita ringan. Lalu bagaimana jika murid-murid memiliki karakter dengan lebih menyukai buku dengan tema pengetahuan? Tentunya sangat bisa.Â
Dewasa ini banyak buku pengetahuan yang dikemas begitu menarik dan "renyah" dibaca anak-anak, seperti ensiklopedia anak, buku cerita sains, bahkan juga ada komik sains yang konon lebih mudah dipahami anak-anak dengan gaya belajar visual.Â
Program baca buku ini tidak hanya dilakukan di perpustakaan sekolah saja. Untuk mendukung peningkatan literasi murid-murid maka di dalam kelas juga disediakan pojok baca yang bisa digunakan murid untuk mengisi waktu luang dengan membaca buku.
Bahkan saat diminta untuk menceritakan isi dari buku yang dibaca, antusias murid tampak dari wajah semangat yang mereka tunjukkan. Tidak hanya itu, bahkan keberhasilan program yang dibuat mampu menciptakan calon pendongeng cilik yang bisa menceritakan buku cerita di depan teman-teman sekelasnya dengan gesture dan mimik layaknya tokoh yang ada dalam buku cerita. Kesuksesan keterampilan berbicara yang dimiliki anak-anak juga memberi dampak di jam pembelajaran lain.Â
Murid juga mampu mempresentasikan materi pembelajaran yang telah didiskusikan dengan baik dan percaya diri. Mengapa itu bisa terjadi? Karena mereka sudah jatuh cinta dengan membaca dan membaca telah membuat mereka yakin bahwa berbicara di depan umum merupakan hal yang mudah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI